SOLO, solotrust.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru saja mendaftarkan 45 bakal calon legislatif (Bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (11/05/2023) pagi. Tak tanggung-tanggung, 40 persen dari bacaleg berasal dari generasi muda.
Salah satunya, Monique Dian Ayu. Wanita muda ini merupakan seorang pengusaha event organizer dan wedding organizer. Beberapa acara kebudayaan digelar di Solo digawangi olehnya, seperti Pesta Olahraga ASIAN Paragames 2018, Bakdan ing Sala 2020, dan beberapa acara lain.
Monique Dian Ayu mulai mengenal dunia politik saat bergabung dengan PDI Perjuangan. Sebagai generasi muda, ia mengaku perlu ambil peran dalam dunia politik. Menurut wanita cantik ini, kini masih banyak pemuda belum ingin terlibat di dalamnya.
"Ya, generasi muda seperti apatis dengan kata politik, padahal sebenarnya arti dari politik itu adalah bagaimana meraih kekuasaan untuk kepentingan masyarakat dan digunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat," ungkap Monique Dian Ayu kepada solotrust.com.
Melalui jalur politik, pengusaha muda ini ingin mengabdikan diri membangun dan melayani masyarakat Kota Bengawan secara maksimal.
"Saya tertarik terjun ke politik tentu saja sudah ada keinginan untuk melayani masyarakat. Insyaa Allah kalau saya dipercaya dan dipilih jadi anggota dewan dari PDI Perjuangan untuk melayani masyarakat," terangnya.
Monique Dian Ayu optimistis bisa memberikan warna di pemlihan legislatif 2024 mendatang.
"Saya akan duduk sebagai salah satu anggota dewan tentunya tidak lepas dari tugas untuk melayani masyarakat. Jadi di sini posisinya bukan saya lebih tinggi atau lebih berkuasa, tapi justru malah di situ saya ada kesempatan untuk melayani masyarakat Surakarta sebaik-baiknya," sambungnya.
Monique Dian Ayu tak ingin setengah-setengah terjun ke dunia politik mewakili suara perempuan. Totalitasnya akan ditunjukkan saat bertarung dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Bersama PDI Perjuangan Kota Solo, founder JEPro Organizer ini sudah dua tahun lebih mengenal dunia politik. Dia menempati posisi di Badan Kebudayaan Nasional DPC PDI Perjuangan Kota Solo.
"Saya mengisi 30 persen kuota perempuan PDIP dari Dapil (Daerah Pemilihan) Surakarta 2, yakni Kecamatan Laweyan. Jadi dapilnya seluruh Kecamatan Laweyan," ungkap dia.
Monique Dian Ayu akan bersaing dengan kontestan lainnya untuk memperebutkan jatah delapan kursi dari Dapil II Kecamatan Laweyan.
Sebuah usaha yang tak mudah bagi Monique Dian Ayu. Dia saat ini sudah turun langsung ke masyarakat dengan sosialisasi dan memperkenalkan diri saat kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya Sonjo Layat Jagong Jagongan (SLJJ).
Wanita kelahiran Bojonegoro, 1 September 1980 ini berharap bisa mewarnai serta mewakili suara perempuan di bidang politik, terutama untuk pembangunan Kota Solo. (riz)
(and_)