KARANGANYAR, solotrust.com - Para pedagang pasar di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar menitipkan aspirasinya diperjuangkan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera). Organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini siap memberantas praktik rentenir, memberikan permodalan usaha kecil dan menengah (UKM) serta mengupayakan perbaikan fisik pasar tradisional.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Papera, Don Muzakir usai meninjau aktivitas Pasar Malangjiwan Colomadu, Senin (29/05)/2023. Pada kesempatan itu dirinya didampingi Ketua DPC Partai Gerindra Karanganyar Adhe Eliana, Ketua DPD Papera Jawa Tengah Sri Hartini, dan Ketua DPC Papera Karanganyar Wawan Pramono.
Don Muzakir mengungkapkan, kunjungan ke pasar tradisional merupakan tradisi jelang pelantikan pengurus daerah Papera. Organisasi ini menaruh kepedulian terhadap peningkatan perekonomian dari geliat UKM, di mana pasar tradisional menampung produk komsumsi harian masyarakat yang dihasilkan pelaku usaha skala rumah tangga.
"Di pasar inilah ekonomi kerakyatan bertahan, meski dihantam prahara. Dalam hal ini, kita ingin tahu apakah ketua DPC Gerindra dan DPC Papera aktif di pasar tradisional untuk menyerap aspirasi dan memperjuangkannya. Dari hasil blusukan pasar, banyak yang harus diperjuangkan di Pasar Malangjiwan Colomadu," bebernya.
Di Pasar Malangjiwan Colomadu yang sudah berdiri sekira 40 tahun, perhatian pemerintah daerah dirasa masih kurang, terbukti kondisinya cukup memrihatinkan. Kendati berada di wilayah strategis berdekatan bandar udara (Bandara) dan perbatasan antarkabupaten, kondisinya tak membaik, bahkan terlihat kumuh dan kotor.
Don Muzakir mengatakan, akses permodalan mudah dan ringan sangat dibutuhkan pedagang.
"Kita berharap jangan pakai rentenir, memberatkan dan mencekik leher. Kita upayakan permodalan, paling per pelapak Rp500 ribu. Regulasi simpan pinjam diatur sendiri oleh masyarakat pedagang tinggal disuntik modal lalu hasilnya dibagi sendiri oleh mereka," papar dia.
Lebih lanjut Don Muzakir menambahkan, pihaknya sudah sebulan terakhir keliling pasar tradisional di Pulau Jawa. Pembentukan Papera di daerah sudah dilakukan di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan kini fokus di Jawa Tengah.
Sementara itu, seorang penjual jajanan di Pasar Malangjiwan Colomadu, Marsi (55) berharap Papera berhasil memperjuangkan aspirasinya. Selama 18 tahun berjualan, ia belum mendapat haknya secara ideal. Belum lagi berbagai situasi ekonomi memberatkan warga miskin.
"Enggak pernah dapat bantuan apa pun, padahal saya punya keluarga yang bergantung hidup. Harga sembako makin mahal, telur dan daging terutama," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karanganyar, Ade Eliana, mengatakan pihak partai siap turun langsung ke pasar tradisional untuk menyerap aspirasi dan memperjuangkan hak-hak para pedagang.
"Kami akan berkoordinasi dengan para pimpinan anak cabang Gerindra di kecamatan dan desa untuk turun ke bawah, terutama di pasar-pasar tradisional dalam rangka menindaklanjuti program Papera," ungkapnya. (joe)
(and_)