Pend & Budaya

Warga Selo Boyolali Kirab 1000 Tumpeng dan 7 Mata Air, Tempuh Jarak 2 Kilometer

Pend & Budaya

09 Agustus 2023 21:56 WIB

Kirab tumpeng warga lereng Gunung Merapi-Merbabu, tepatnya di Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, Rabu (09/08/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka).

BOYOLALI, solotrust.com - Sebanyak seribu tumpeng dari berbagai ukuran dikirab warga lereng Gunung Merapi-Merbabu, tepatnya di Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, Rabu (09/08/2023).
 
Selain tumpeng, warga juga mengirab air dalam kendi, diambilkan dari tujuh sumber di lereng Gunung Merbabu. Tumpeng dan air tersebut diarak warga menempuh jarak sekira dua kilometer dari lapangan desa setempat menuju tempat bertemunya tujuh mata air di Selo.
 
Menurut Kepala Desa Selo, Andi Sutarno, kirab seribu tumpeng ini memperingati satu abad Desa Selo. Acara ini mengambarkan rasa syukur warga terhadap Tuhan yang Maha Kuasa. 
 
“Ada makna tersendiri dalam kirab seribu tumpeng, kebetulan di Selo ini ada 1008 kepala keluarga. Itu adalah bentuk syukur kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” katanya.
 
Kirab menggambarkan kebersamaan masyarakat ini baru kali pertama dilakukan warga Desa Selo.
 
“Ini sangat meriah, warga Selo guyub rukun jadi satu, terjalin silaturahmi antarwarga, sekaligus membangun generasi kreatif,” ungkap Andi Sutarno. 
 
Tumpeng dalam kirab ini tak hanya terbuat dari nasi beras, namun ada pula dari nasi jagung serta hasil bumi seperti sayuran. Sementara kirab tujuh mata air menggambarkan sumber kehidupan warga. 
 
“Tujuh mata itu dari Sepandan Etan, Sepandan Lor, Sepandan Kulon, Senet, Gebyok, Selo Punting, dan Selo Wangan,” urainya. 
 
Sementara itu, Camat Selo, Cahyo Wiratno mengatakan, kirab tumpeng dan tujuh mata air ini ke depan dapat meningkatkan destinasi wisata dan mendatangkan wisatawan. 
 
“Mari kita bersama mendukung meningkatkan destinasi wisata di Selo. Selain itu dengan adanya kirab tumpeng ini tentu dapat mendatangkan wisatawan baru ke Selo,” serunya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya