BOYOLALI, solotrust.com - Warga bermukim di wilayah Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali kembali melakukan aktivitas seperti biasa setelah wilayahnya diguyur hujan abu pada Rabu (09/03/2022) sekira pukul 23.18 WIB. Mereka diminta tetap tenang terkait erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi.
Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada Rabu malam Gunung Merapi meluncurkan awan panas sejauh 5000 meter dan lava pijar sebanyak tujuh kali. Adapun jarak luncur maksimum 1800 meter mengarah ke Barat Daya dan Tenggara atau ke wilayah Magelang, Sleman, dan Boyolali dengan amplitudo 75 milimeter, durasi 570 detik.
Menurut Kepala Desa Tlogolele, Ngadi, sejumlah dukuh di Desa Tlogolele pada Rabu malam diguyur hujan abu setelah Gunung Merapi mengalami erupsi.
"Semalam di sini diguyur hujan abu tebal. Warga di sini tetap siaga apabila ada erupsi susulan, tapi abu tersebut hilang setelah diguyur hujan pada jam 03.00 dini hari hingga pagi sekitar jam 5.30," kata Ngadi kepada solotrust.com.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik setelah erupsi Gunung Merapi. Warga di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) 2 dan KRB 3 diminta tetap tenang sambil menunggu informasi selanjutnya dari BPPTKG Yogyakarta.
"Kami sudah keliling dukuh dengan perangkat desa juga. Pak Camat Selo memantau langsung dan memberikan imbauan terhadap warga agar tetap tenang," ungkap Ngadi.
Sementara itu, Camat Selo, Cahyo Wiratno mengatakan, tim dari Kecamatan Selo meninjau di Desa Tlogolele untuk mengecek warga dalam kondisi aman dan terkendali. Warga diminta tetap tenang terkait erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu malam.
"Kami minta masyarakat untuk tidak panik dan tetap siap siaga atas kejadian erupsi Merapi. Masyarakat hingga Kamis pagi ini tetap beraktivitas seperti biasa karena memang tidak potensi bahaya bagi masyarakat Desa Tlogolele," pungkasnya. (jaka)
(and_)