KLATEN, solotrust.com - Drama musikal dengan tajuk Anarki vs Prestasi memeriahkan panggung malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI di Dukuh Jlopo-Jetis, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Rabu (16/08/2023) lalu.

Pemeran dalam drama musikal ini merupakan gabungan dari unsur karang taruna dan perwakilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS).

Dikisahkan, sekelompok pemuda berseragam sekolah saat itu tengah nongkrong di pinggir jalan. Salah satu dari mereka mengonsumsi minuman keras hingga mabuk dan memicu perselisihan. Adu mulut hingga saling tantang di antara mereka pun tak terhindarkan.

Pada babak kedua, di dekat tempat mereka nongkrong terjadi tawuran melibatkan dua kelompok pelajar. Salah satu pejalan kaki masih berstatus pelajar dengan berani menghentikan aksi itu.

Dengan nada lantang, pemuda tersebut mengingatkan kedua kelompok berselisih tentang apa manfaat tawuran. Ia juga mengingatkan mereka tentang perjuangan para pahlawan, serta mengajak untuk menjadi pelajar berprestasi.

Pada babak ketiga, datang seorang siswi menyampaikan pesan serupa dengan nada menusuk hati sehingga menyadarkan kedua kelompok yang berseteru.

Drama musikal diakhiri dengan menyanyikan lagu 'Kebyar-kebyar' bersama sebagai tanda bersatunya pelajar yang sempat terlibat tawuran.

Penggagas drama musikal, Angga menyebut generasi muda sekarang masih doyan melakukan tawuran.

"Jika kita lihat di televisi dan media sosial, marak terjadi tawuran didominasi pelajar. Selain itu, di area Solo-Jogja, kami juga sering mendengarkan berita 'klitih' yang mana pelakunya juga berstatus pelajar hingga mahasiswa," kata Angga.

"Kami sebagai anggota karang taruna di tingkat dukuh dan desa merasa resah dan miris dengan hal itu, makanya kami buat konsep drama musikal dan mengangkat judul Anarki vs Prestasi. Harapannya agar pelajar di lingkungan kita menghindari tindakan-tindakan yang mengarah pada tawuran maupun klitih," tambah dia. (ram)

(and_)