BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah warga lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dukuh Rejosari, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali sukses menekuni profesi sebagai petani paprika di ladang miliknya.
Salah satu warga menekuni tanaman paprika, yakni Junar. Pria 50 tahun ini mengawali kiprahnya sebagai petani paprika sejak 2018 silam setelah mendapat dukungan dari PT Tirta Ivestama (Aqua Danone). Lahan seluas 200 meter milik Junar ditanami paprika sebanyak seribu bibit dapat menghasilkan dua ton paprika dalam setiap panennya.
“Awalnya kita mendapat dukungan dari Aqua Danone. Pertama diberikan sosialisasi tentang penanaman, dibuatkan greenhouse hingga pemasarannya. Rata rata dalam setiap panen mendapat dua ton, tapi kalau lagi kena hama paling satu ton,” katanya saat ditemui solotrust.com di ladangnya, Rabu (08/11/2023).
Adapun untuk pemasaran paprika ini sudah bekerja sama dengan gerai pizza di kota-kota besar Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seperti Solo, Boyolali, Klaten, dan Yogyakarta dan rencananya merambah ke Kota Semarang dan Magelang.
“Kami sudah ada kerja sama dengan gerai pizza di Kota Solo, Klaten, Boyolali, dan Yogyakarta. Rencananya akan merambah ke Kota Magelang dan Semarang,” ungkap Junar.
Seiring berkembangnya waktu, bermula dari satu greenhouse kini di Dukuh Rejosari, Sukabumi sudah bertambah 14 greenhouse. Jadi keseluruhan ada sebanyak 15 greenhouse untuk tanaman paprika. Bertambahnya tanaman paprika ini untuk mencukupi kebutuhan salah satu gerai pizza ternama di Jateng dan DIY.
“Alhamdulilah tanaman paprika di kampung kami mulai bertambah. Bermula hanya satu greenhouse kini menjadi 15. Tentunya untuk memenuhi pasar Jateng dan DIY,” ucapnya.
Selain tanaman paprika, sebagian greenhouse diberikan tanaman, seperti tomat, romain (lactuca sativa), dan buncis.
“Jadi dalam greenhouse itu ada paprika yang diselipkan tanaman jenis romain serta buncis, namun juga ada greenhouse yang khusus menanam tomat,” urai Junar.
Terkait harga, sampai saat ini sudah ditentukan mitra. Misalnya, harga paprika warna merah dihargai Rp40 ribu per kilogram, sedangkan paprika warna hijau Rp31 ribu per kilogram. Lain lagi dengan tomat dihargai sebesar Rp15 ribu per kilogram, romain Rp22 ribu per kilogram, dan buncis Rp14 ribu per kilogram.
“Kalau soal harga sudah ditentukan dari sana, kami hanya mengumpulkan kemudian dikirim di setiap mitra gerai pizza di Jateng dan DIY. Pesanannya berapa kami kirim,” kata Junar.
Sementara itu, petani lain Tono (52), mengaku menanam paprika dapat meningkatkan taraf hidup keluarga, dibanding menanam tanaman jenis sayuran lainnya. Budidaya paprika sudah ada kerja sama sehingga tidak mengalami kesulitan pemasaran.
“Sebelum menanam paprika kami harus ke pasar, kemudian harga juga tidak menentu, tentunya berubah-ubah. Kalau ini sudah ditentukan dari sana,” ungkapnya.
Tono berharap, ke depan produksinya semakin naik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga serta kelompok tani paprika.
“Semoga makin maju ke depan, lebih penting lagi kita memiliki teknologi pertanian sehingga petani paprika tidak manual lagi,” pungkasnya. (jaka)
(and_)