SOLO, solotrust.com – Belakangan Facebook diterpa kabar negatif bahwa data penggunanya telah bocor ke tangan pihak lain. Pada awalnya, terungkap penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook yang bocor ke firma analisis data,  Cambridge Analytica (CA).

Namun hari ini (5/4/2018), Facebook mengumumkan bahwa jumlah data pengguna yang bocor mengalami perubahan. Hal itu diungkapkan Chief Technology Officer Mike Schroepfer melalui rilis resminya.

“Secara keseluruhan, kami percaya bahwa informasi Facebook hingga 87 juta orang (sebagian besar di AS) mungkin telah dibagikan secara tidak layak pada Cambridge Analytica,” tulis Mike Schroepfer.

Baca juga : Mark Zuckerberg Angkat Bicara Terkait Kontrovesi Data Pengguna Facebook

Dari jumlah tersebut, Indonesia ternyata menempati urutan ketiga terbanyak data pengguna Facebook yang bocor. Di Indonesia, tercatat ada 1.096.666 data pengguna yang kemungkinkan bocor.

Indonesia berada di bawah Filipina dengan data pengguna yang bocor sekitar 1,1 juta pengguna. Dan paling banyak adalah Amerika Serikat dengan sekitar 70 juta pengguna.

Pihak Facebook berjanji mulai Senin (9/4/2018) bakal menampilkan tautan kepada para penggunanya untuk melihat informasi apa saja yang telah pengguna bagikan kepada aplikasi pihak ketiga. Para pengguna juga dapat menghapus aplikasi yang tidak lagi diinginkan.

“Sebagai bagian dari proses ini, kami juga akan memberi tahu orang-orang jika informasinya mungkin telah dibagikan secara tidak layak ke Cambridge Analytica,” tulis Mike Schroepfer.

(way)