BOYOLALI, solotrust.com – Tak pernah disangka seorang wanita asal Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali bernama Rahmawati sukses menjalankan bisnisnya.
Bermodalkan barang bekas dan berawal hanya coba coba, wanita 31 tahun itu mampu meraup cuan yang dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
Awalnya Rahmawati memanfaatkan media sosial untuk menjual gamelan miliknya. Gamelan itu biasa dipakai untuk mendalang suaminya yang lama tak digunakan lantaran terdampak pandemi Covid-19.
“Saya menggeluti usaha kerajinan dan jual beli gamelan sudah sejak pandemi lalu,” kata istri dalang Ki Wartoyo saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/06/2024).
Rahmawati mengaku ide bisnis itu bermula saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Ketika itu sang suami tak punya pemasukan sehingga harus gamelan lewat media sosial.
“Saat itu suami kan tidak dapat job mendalang wayang kulit, lalu iseng-iseng gamelan itu saya tawarkan melalui media sosial dan ditawar orang,” ungkapnya.
Tak disangka gamelan yang ditawarkan laku dan bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rahmawati juga dihubungi teman-temanya yang akan menjual gamelan tak terpakai. Alat musik tradisional Jawa itu pun ia beli untuk diservis sebelum dijual lagi. Perlahan bisnis coba-coba yang dilakukan Rahmawati mulai dikenal dan banyak peminatnya.
“Pasarnya merata, bahkan ada yang dari luar Jawa dan juga luar negeri. Sebulan saya bisa jual tiga hingga lima set gamelan,” urai Rahmawati.
“Gamelan berbahan perunggu harganya bisa mencapai Rp200 juta hingga Rp400 juta, sedangkan yang dari bahan besi harganya Rp50 juta hinga Rp80 juta. Lain lagi gamelan dari bahan kuningan, harganya bisa Rp100 juta hingga Rp200 juta,” sambungnya.
Kendati telah sukses, Rahmawati masih terjun membantu tenaga kerjanya memperbaiki gamelan dan mengirim barang, ditemani sang suami ke berbagai daerah.
“Terakhir kami kirim ke Pati kemarin. Saya kirim sendiri bersama suami dan yang nyetir mobil saya, sudah biasa kalau seperti itu,” katanya. (jaka).
(and_)