Hard News

Percepat Penanganan Hama, Dispertan Karanganyar Luncurkan Aplikasi Sistem Pengendalian OPT

Jateng & DIY

27 Juni 2024 15:05 WIB

Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mendemokan penyemprotan pestisida menggunakan drone, Rabu (26/06/2024)

KARANGANYAR, solotrust.com - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar meluncurkan aplikasi Sistem Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Elektronik guna mempercepat penanganan serangan hama.

Aplikasi ini disosialisasikan kepada petani di wilayah Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Rabu (26/06/2024).



Aplikasi sistem pengendalian OPT secara resmi diluncurkan Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi bertepatan dengan demo penyemprotan pestisida menggunakan drone. Plt Kepala Dispertan PP Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, aplikasi itu merupakan karya dari pegawai dinas.

"SDM dinas terbatas sehingga perlu ada bantuan teknologi untuk menangani permasalahan petani, utamanya soal serangan hama," jelasnya.

Aplikasi sistem pengendalian OPT sementara ini dikenalkan kepada petani di wilayah Kecamatan Jaten dan tiga kecamatan sekitar. Dengan aplikasi ini, petani dapat segera mungkin melaporkan apabila ada gangguan hama sehingga bisa ditindaklanjuti supaya tidak meluas.

Titis Sri Jawoto berharap apabila memungkinkan Dana Tidak Terduga (DTT) dapat dialokasikan dalam rangka penanganan serangan hama. Pasalnya, serangan hama juga termasuk bentuk bencana.

Sementara itu, Kepala Tim Kerja dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Mochamad Nur Hidayat mengapresiasi adanya sistem pelaporan dalam rangka pengendalian hama. Pihaknya berharap aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani.

"Kami sempat keliling ke beberapa tempat, ada kerusakan karena hama tikus, meski intensitas di bawah ambang. Itu tidak berarti kita harus lengah, tidak boleh lengah. Area terserang itu tolong diamati supaya tidak berpotensi mengancam sekitar," ujarnya.

Di tempat sama, Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan, kebutuhan pangan ke depan akan semakin banyak. Apabila serangan hama tidak diantisipasi akan berdampak terhadap krisis pangan.

"Sebelum itu terjadi, kita coba antisipasi. Kabupaten Karanganyar sudah surplus tahun kemarin, 150 ribu ton. Tahun ini ditagetkan lebih dari itu. Upaya itu tidak berhasil kalau organisme pengganggu tanaman tidak ditangani," paparnya

Aplikasi Sego Petani merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah dan petani untuk menanggulangi serangan hama. Laporan dari masyarakat bisa menjadi bahan untuk intervensi secara sistematis, fokus, dan tepat sasaran.

Aplikasi ini diharapkan dapat dipadukan dengan website milik kabupaten lantaran nantinya semua layanan ada di laman tersebut guna memudahkan masyarakat.

Usai meluncurkan aplikasi Sego Petani, Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi serta rombongan meninjau demo penyemptotan pestisida menggunakan drone. Pemanfaatan teknologi untuk dunia pertanian tentu dibutuhkan ke depannya. Kendati demikian, perlu dilihat kebutuhan di lapangan dan sumber daya manusianya. (joe)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya