Hard News

Relawan Cinta Kami untuk Boyolali Kirim Karangan Bunga ke 3 Parpol

Sosial dan Politik

12 Juli 2024 17:05 WIB

Relawan Cinta Kami untuk Boyolali mengirimkan karangan bunga ke partai politik (Parpol) bertuliskan apresiasi guna menjaga asa perubahan di Kota Susu

BOYOLALI, solotrust com - Relawan Cinta Kami untuk Boyolali mengirimkan karangan bunga ke tiga partai politik (Parpol) bertuliskan apresiasi guna menjaga asa perubahan di Kota Susu. Karangan bunga dikirimkan ke kantor DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Boyolali, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Boyolali, dan DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Boyolali.

"Terima kasih tetap menjaga asa perubahan di Boyolali," demikian tulisan di karangan bunga. Rupanya kalimat itu menjadi pengingat, sekaligus penggugah rasa kepedulian untuk mengembalikan arti partai serta marwah demokrasi sesungguhnya. Pasalnya, pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 menjadi momen perubahan bagi masyarakat untuk memiliki kehidupan lebih baik.



Ketua Relawan Cinta Kami untuk Boyolali, Muhammad Fajar Sidik berharap ada keadilan sosial bagi masyarakat Boyolali. Tercatat ada 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali, namun belum semua mendapatkan peningkatan ekonomi secara merata. Para relawan dari berbagai kalangan telah membulatkan tekad untuk bersinergi membangun Boyolali.

"Saat ini secara pribadi, banyak orang merasa terjajah secara mentalnya untuk melangkah. Seperti daripada salah atau beda pendapat mending diam. Untuk itu, kita harus berpikir objektif dan kritis agar Boyolali kembali tersenyum," ucapnya, Jumat (12/07/2024). .

Ingin mengembalikan arti sejati demokrasi, para relawan Cinta Kami untuk Boyolali mendorong sosok Agus Irawan dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi calon bupati Boyolali dalam kontestasi pilkada.

"Kami melihat sosok Agus Irawan dengan latar belakang ASN, jadi bisa melihat lebih detail perbaikan apa saja yang diperlukan di Boyolali. Di samping itu, beliau juga berlatar belakang pengusaha, jadi kami harap bisa membawa komoditas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti tembaga, kuningan, tembakau, atau kopi Boyolali makin maju," jelas Muhammad Fajar Sidik.

Kehadiran sosok Agus Irawan dalam bursa calon bupati Boyolali dapat mengembalikan arti demokrasi dalam masyarakat, di mana suara rakyat harus didengarkan sebagai bahan pertimbangan penting.

"Demokrasi di Boyolali pada waktu sebelum pencalonan Pak Agus Irawan bisa dikatakan agak tertutup demokrasinya. Perlawanan hampir tidak ada karena semua 'bisa dikondisikan' oleh oknum tertentu. Jadi itu yang ingin kita ubah karena dalam berdemokrasi ide gagasan perlu dikeluarkan," tegas Muhammad Fajar Sidik.

"Masyarakat seharusnya dapat menyuarakan pendapat dan pandangan, tidak ada intimidasi dan tidak ada hal ditakuti atau menghambat sehingga masyarakat kembali berdemokrasi, tidak merasakan hal sewenang-wenang," lanjut dia.

Diketahui, tiga partai, Gerindra, PKB, dan Golkar telah menandatangani kesepakatan untuk mengusung koalisi perubahan, khususnya di Boyolali. Hal itu mendasari relawan Cinta Kami untuk Boyolali memberikan apresiasi dalam menjaga asa perubahan di Kota Susu. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya