SOLO, solotrust.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak ribuan anak sekolah di Kota Solo untuk mengonsumsi ikan dalam acara Gerilya Protein Ikan di Pura Mangkunegaran, Minggu (13/10/2024). Gelaran ini merupakan wujud kampanye untuk mengikis keengganan publik mengonsumsi ikan sebagai sumber protein.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, mengatakan pihaknya selalu mengedukasi supaya konsumsi protein meningkat.
"Muatan utamanya adalah memperbaiki asupan protein, khususnya protein hewani dan ikan dijadikan sumber protein utama," ungkapnya.
Budi Sulistiyo mencatat, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah, yakni 62,3 gram/kapita/hari. Sebanyak 9,25 gram di antaranya adalah konsumsi protein ikan dari kelompok ikan, udang, cumi, atau kerang. Adapun di Jawa Tengah konsumsi protein baru mencapai 59,65 gram/kapita/hari dengan 5,18 gram/kapita/hari di antaranya berasal dari protein ikan.
"Kita harus bisa menargetkannya menjadi 100 gram/kapita/hari sehingga setara dengan generasi muda di negara-negara industri,” tegasnya.
Rendahnya konsumsi ikan dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya anggapan ikan berbau kurang sedap maupun harganya relatif mahal di daerah tertentu.
“Kami membina pelaku usaha untuk membuat olahan ikan, seperti bakso dengan kandungan protein sebesar 30 persen. Pokoknya diolah jadi apa pun yang bisa dikonsumsi dengan enak dan nyaman,” kata Budi Sulistiyo.
“Kami bahkan baru saja diizinkan Pura Mangkunegaran untuk mencampurkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) atau ekstrak protein ikan dengan apem khas Mangkunegaran. Nantinya jadi apem berprotein ikan. Di tempat lain pun kami coba dengan cilok, rasanya tetap cilok,” ungkap dia. (add)
(and_)