SOLO, solotrust.com - Debat pasangan calon (Paslon) wali kota Solo putaran pertama digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di The Sunan Hotel, Kamis (31/10/2024) malam. Ajang adu gagasan ini diikuti dua kandidat paslon, yakni Teguh Prakosa-Bambang Nugroho dan Respati Ardi-Astrid Widayani.
Debat publik antarpaslon mengusung tema 'Surakarta Sejahtera melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berwawasan Lingkungan.' Pada acara ini, kedua paslon diberikan kesempatan menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka dalam menghadapi tantangan Kota Solo ke depan.
Paslon nomor urut 1, Teguh Prakosa-Bambang 'Gage' Nugroho menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Solo. Selain itu, perlunya membangun Kota Solo menuju kemajuan, menerima pendidikan wajib 12 tahun, dan dalam setiap keluarga miskin setidaknya terdapat satu sarjana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
"Sejahtera dimulai dari keluarga, rumah layak, lingkungan tidak kumuh, dan tidak melahirkan warga stunting. Selanjutnya program gas melon bersubsidi, termasuk untuk kawasan yang ada di Kota Surakarta, menjadikan warga miskin bisa berkembang, membangun kota yang kita cintai, kolaborasi dengan pemerintah pusat atas program makan bergizi gratis," urai Teguh Prakosa saat memaparkan program kerjanya sebagai kandidat wali kota Solo.
Sementara itu, paslon nomor urut 2 menyoroti perlunya inovasi dalam pemerintahan. Pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani mengusulkan program-program baru lebih inklusif, termasuk program posyandu plus, insentif bagi kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan posyandu, menuntaskan kawasan kumuh, hingga optimalisasi layanan puskesmas.
Paslon yang menggaungkan slogan 'PASTI' ini sepakat membawa misi berbudaya untuk kemajuan Kota Solo. Selain itu keduanya juga berjanji mendorong daya saing ekonomi untuk kesejahteraan warga, menghadirkan Rumah Siap Kerja, UMKM Center, insentif dan asuransi bagi RT/RW, serta meningkatkan inovasi birokrasi dan mengoptimalkan digitalisasi di semua lini penting pemerintahan.
"Kami berkomitmen mendorong Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) untuk bersinergi dan bekerja sama antarwilayah," kata Respati Ardi dalam paparannya.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan tentang data indeks pembangunan manusia menunjukkan rata-rata lama sekolah penduduk Kota Solo sebelas tahun yang berpotensi menurunkan daya saing tenaga kerja, paslon nomor urut 2 menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan pendidikan dan daya saing tenaga kerja.
Salah satunya, pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani bakal menghadirkan program Pasti Pintar bagi masyarakat. Pusat pelayanan terpadu juga akan dibangun untuk semua kalangan masyarakat dengan fokus pada pengoptimalan fasilitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
"Beasiswa pendidikan akan diberikan tidak hanya kepada pelajar berprestasi, tetapi juga kepada mereka yang memiliki keahlian khusus, seperti di bidang e-sports, tari, dan desain. Menjadi wali kota yang kreatif dan inovatif diharapkan dapat mendukung program ini," urai Respati Ardi menjawab pertanyaan panelis.
Calon wakil wali kota Solo, Astrid Widayani menambahkan, selain itu akan ada Rumah Siap Kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan kompetensi kerja, melibatkan pelajar dan masyarakat umum.
"Pembangunan berkala dan studi banding akan melibatkan guru, dosen, dan pendidik dari berbagai bidang, termasuk kesehatan. Rencananya juga mencakup beasiswa untuk studi banding guru ke UEA, dengan kolaborasi di tingkat nasional dan internasional," paparnya.
Adanya debat putaran pertama ini, masyarakat Solo diharapkan dapat lebih memahami visi, misi, dan program kerja masing-masing kandidat wali kota dan wakil wali kota sebelum pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024. Kedua paslon berkomitmen untuk menjalankan kampanye bersih dan beretika demi kemajuan Kota Solo. (Wahid Arya Wicaksono/Syaiful Bahri/Duta Gilang Suryanto)
()