SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bertempat di SD Rejosari 1, Semarang Timur, Rabu (23/04/2025), Disdik Kota Semarang melalui Bidang PAUD dan PNF menggelar kegiatan pembinaan dan penguatan pengembangan PAUD.
Acara ini turut menghadirkan jajaran legislatif dari DPRD Kota Semarang sebagai narasumber utama, yakni Wakil Ketua DPRD Dyah Tunjung Pudyawati serta anggota Komisi D Siti Roika dan Maftukah Wiwin Subiyono. Hadir pula puluhan tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan yang selama ini aktif dalam gerakan penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Dyah Tunjung Pudyawati dalam sambutannya menyampaikan perhatian pemerintah kota terhadap pendidikan anak usia dini sangatlah besar. Ia menegaskan investasi pada anak atau generasi penerus bangsa harus dimulai sejak dini.
“Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan terus menunjukkan dukungannya terhadap kehadiran anak-anak generasi mendatang agar kelak menjadi generasi emas,” ujarnya di sela kegiatan.
Lebih lanjut, Dyah Tunjung Pudyawati menyoroti pentingnya peningkatan sarana dan prasarana (Sarpras) dalam mendukung tumbuh kembang anak usia dini di Kota Semarang. Ia berharap para peserta kegiatan dapat membawa pulang motivasi pendidikan hingga semangat baru dalam menjalankan program-program PAUD di wilayah masing-masing.
"Kebutuhan anak sejak dini perlu menjadi perhatian serius. Tumbuh kembang anak harus terpenuhi, baik dari sisi pembekalan, pembelajaran berjenjang, hingga karakter. Harapannya, para peserta dapat memberikan yang terbaik untuk pemenuhan kebutuhan anak sejak usia dini,” imbuh Dyah Tunjung Pudyawati.
Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Sub Koordinator Penilaian PAUD dan PNF, Rifki Nugroho. Ia menegaskan upaya penguatan PAUD tak hanya datang dari pemerintah, namun juga perlu kolaborasi lintas sektor, termasuk legislatif dan masyarakat.
“Sinergi antara semua pihak sangat penting. Kehadiran para tokoh masyarakat hari ini adalah bukti bahwa kita punya kesamaan visi dalam membangun masa depan anak-anak Kota Semarang,” kata Rifki Nugroho.
Menariknya, di sesi diskusi terbuka, muncul masukan kritis dari salah satu peserta, Dina Amalia dari Pos PAUD Kusuma, Kecamatan Semarang Tengah. Ia menyoroti pentingnya regulasi mengenai batasan usia anak dalam penggunaan media sosial dan telepon seluler (gawai).
“Kami menyampaikan hal ini karena persoalan ini sangat krusial. Pengaruh gawai terhadap tumbuh kembang anak butuh perhatian serius dari semua pihak. Draft aturan yang tengah dibahas, kami berharap bisa segera diwujudkan agar anak-anak lebih terlindungi dan memiliki karakter lebih kuat,” ujar Dina Amalia.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian lintas sektor terhadap keberlangsungan pendidikan anak usia dini. Melalui sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat, diharapkan kualitas PAUD di Kota Semarang terus meningkat seiring waktu. (fjr)
(and_)