YOGYAKARTA, solotrust.com- Kementrian Sosial mencatat hingga bulan Mei tahun 2018 di Indonesia sudah terjadi sebanyak 946 kali bencana dengan korban meninggal sebanyak 101 jiwa. Sementara itu Yogyakarta dinilai kreatif dalam mengelola Kejadian Luar Biasa (KLB). Oleh karenanya, Yogyakarta perlu menularkan cara penanganan bencana kepada daerah lain di Indonesia.
Dalam kunjungannya ke kawasan bunker merapi di kawasan Gunung Merapi pada Sabtu (12/5/2018) sore Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, bencana alam bukan hanya milik Yogyakarta. Secara nasional hingga bulan Mei tahun 2018 telah terjadi sebanyak 946 kali bencana, dengan korban meninggal dunia mencapai 101 jiwa.
Yogyakarta sebagai salah satu kawasan di Indonesia yang rawan bencana ini memiliki masyarakat yang kreatif dalam menangani bencana yang terjadi di kawasannya.” Jelas Mensos.
Mensos menambahkan kekreatifan masyarakat ini salah satunya adalah bagaimana Yogyakarta menangani bencana letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi Jumat kemarin, masyarakat Yogyakarta dinilai tanggap dan dapat secara mandiri melakukan evakuasi. Sementara itu dinas-dinas, relawan dan satgas dinilai cepat dan tepat menangani situasi kritis dan dengan mudah dapat dikendalikan.
“Cara penanganan bencana di Yogyakarta ini perlu ditularkan kepada daerah lain di Indonesia.” Tutur Mensos
Pihak Kementrian Sosial sendiri akan memberikan fasilitas agar terjadinya pertemuan antara pelaku pelaku penanganan bencana daerah untuk saling bertukar informasi. (adam)
(wd)