KARANGANYAR, solotrust.com – Sekilas tak tampak seperti orang yang sedang sakit. Wiji Pinilih masih tertidur saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguknya di rumahnya Desa Jengglong, Kecamatan, Karanganyar.
Namun dari cerita kedua orang tuanya, Rini Pujiastuti dan Sigit Purwanto, Wiji Pinilih mengidap penyakit yang cukup langka. Kepada Ganjar Rini bercerita, anak keduanya tersebut awalnya muntah dan buang air besar (BAB) darah.
“Kami bawa ke RS Dr Moewardi, ada pendarahan di saluran cerna, varises eksofagus. Setelah dilakukan banyak periksaan, ternyata hipertensi porta. Jadi ada tekanan darah yang tinggi di pembuluh darah, dari usus menuju liver,” jelas Rini, dalam keterangan tertulis Humas Pemprov Jateng yang diterima solotrust.com, Kamis (2/8/2018).
Wiji Pinilih sudah pernah menjalani biopsi di hati. Biopsi untuk memastikan apakah hipertensi portanya disebabkan oleh livernya. Tapi ternyata tidak, dan yang menjadi penyebabnya dari pembuluh darah.
Dalam waktu dekat, balita berusia dua tahun satu bulan akan menjalani operasi untuk membuat saluran baru dari pembuluh darah vena ke pembuluh darah kecil-kecil.
“Jadi membuat saluran baru agar tidak terjadi hipertensi karena kalau dibiarkan terus, suatu saat tekanannya bisa tinggi dan pecah pembuluh darahnya. Ini bukan untuk menyelesaikan tapi untuk mengurangi tekanan darahnya,” ceritanya.
Agar tekanan darahnya tidak naik, sementara ini Wiji diberikan obat yang rutin diminum tiga kali sehari.
Sementara Ganjar memastikan bakal berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan dinas kesehatan setempat untuk membantu meringankan beban biaya pengobatan. Ia berharap Wiji tak mengidap sirosis, agar tidak perlu menjalani operasi cangkok hati.
“Cuma memang penanganan masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut. Katanya dari biopsi bukan sirosis, jadi tidak perlu cangkok. Mudah-mudahan bisa segera ditangani,” harapnya.
(way)