SOLO, solotrust.com – Menjelang Hari Raya Lebaran 2019 yang tiba dalam waktu dekat ini, Pemkot Surakarta menggalakkan inspeksi mendadak (sidak) terhadap peredaran daging di sejumlah rumah pemotongan hewan dan pasar tradisional di Kota Solo, Selasa (28/5/2019) dini hari. Hasilnya ditemukan lebih dari 5 kilogram hati sapi tidak layak konsumsi lantaran mengandung cacing hati dan daging ayam berbau tak sedap diduga berformalin.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta Weni Ekayanti mengatakan, pemeriksaan daging dan hati sapi dilakukan dengan melihat kondisi kesegaran dan menyayat hati sapi tersebut, yang ditemukan tidak layak konsumsi langsung disita, terlebih dahulu ditimbang dan segera dimusnahkan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin minimal sekali dalam satu bulan. Sementara itu untuk temuan daging ayam yang diduga berformalin, dibawa petugas untuk selanjutnya dilakukan pengecekan lebih lanjut melalui uji lab.
”Dari sidak ditemukan beberapa kilogram cacing hati pada sapi, sidak itu untuk menekan peredaran daging sapi glonggongan, pengguaan boraks hingga pemusnahan cacing hati agar tidak terkonsumsi masyarakat. Kalau soal antrax kan dapat diketahui dari awal,” kata Weni kepada solotrust.com.
Sementara itu, pemilik rumah pemotongan daging sapi lembu katon Antonia Sri Rahayu mengatakan, temuan cacing hati pada sapi di tempat pemotongannya, termasuk dalam daftar sortir yang akan dibuang. Baginya, hal itu sudah menjadi resiko pengusaha pemotongan sapi lantaran tidak dapat melakukan pengecekan awal hati sapi.
”Hati itu kan di dalam tubuh sapi, saya tidak bisa membuat hati jelek dan bagus, tapi kalau jelek tidak saya jual, saya buang, itu resiko kami, kalau sapinya kami selalu pilih yang sehat, tapi kalau hati memang rawan susah dicek,” kata Rahayu. (adr)
(wd)