Serba serbi

Pahami! Corona! Virus Tak Bisa Hidup Sendiri Butuh Inang

Kesehatan

04 Maret 2020 10:39 WIB

Ilustrasi virus corona (Pixabay)

JAKARTA, Solotrust.com - Juru bicara (Jubir) terkait penanganan wabah virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto menjelaskan untuk memahami terlebih dahulu Covid-19 karena sebagaimana virus lainnya membutuhkan inang dan hanya bisa hidup di dalam sel yang hidup, sama halnya seperti benalu di pohon.

”Benalu ini bisa hidup kalau pohonnya hidup, kalau pohonnya mati pasti benalunya ikut mati. Demikian juga dengan virus dia hidup di dalam sel yang hidup. Sel yang hidup itu ada di saluran pernafasan orang yang sakit,” ujar Achmad Yurianto yang juga sekaligus Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat menjawab pertanyaan wartawan di halaman Istana Kepresidenan, DKI Jakarta, Selasa (03/03/2020), dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.



Pada saat kemudian seseorang berbicara, batuk, maupun bersin, menurut Achmad Yurianto, sebagian selnya ini terlepas atau terlempar yang dalam istilah kesehatan disebut dengan droplet.

”Oleh karena itu, logika kita, sehebat apa pun orang sakit itu enggak mungkin droplet-nya, percikkan ludahnya itu terlemparnya sampai satu kilo dari mulutnya, pasti sekitar satu meter. Oleh karena itu, persyaratannya adalah kontak dekat,” ujar Sesditjen P2P.

Kemudian, lanjut Achmad Yurianto, sel manusia apabila lepas dari tubuh manusia di dalam iklim Indonesia dengan paparan ultraviolet, suhu, kelembaban yang seperti ini rata-rata hanya akan bertahan di 10 sampai 15 menit setelah itu akan mati baik indoor maupun outdoor.

”Sama dengan percikan darah kita kalau kemudian berada di daerah yang tertetes di mana pun enggak sampai 10 menit sel darahnya akan mati. Begitu sel itu mati, maka virus yang menumpang di dalamnya pasti ikut mati. Oleh karena itu, kemudian pertanyaannya, apakah logis kalau kemudian tanpa kontak dekat, jarak jauh bisa sakit? Enggak mungkin,” tambah Yuri, panggilan akrab jubir penanganan wabah virus corona.

Cara paling gampang mengendalikan, menurut Sesditjen P2P, siapa pun yang sedang sakit entah itu batuk atau pilek, bukan hanya karena Covid-19, sebaiknya menggunakan masker supaya saat droplet tidak terbuang ke mana-mana.

”Kita minta yang sakit pakai masker. Bahkan, kalau perlu mari kita tegur yang dengan cara yang baik apabila ada teman kita batuk dan pilek enggak pakai masker,” urainya.

Lebih lanjut, Jubir Penanganan Covid-19 juga menyampaikan bahwa virus ini akan masuk melalui mulut, bisa masuk sekali pun memakai masker dan ini yang paling sering terjadi.

”Ada orang lain batuk, percikan dia kena pintu, percikan dia misalnya batuk tutup pakai tangan setelah itu gantung lagi di bus, kemudian kita pakai masker pegangan, maka akan ada transfer ke tangan kita, kemudian dia kita dikasih gorengan gratis. Setebal apa pun masker kita kalau dapat gorengan pasti dibuka. Itulah masuknya di situ,” imbuh Achmad Yurianto.

(redaksi)

Berita Terkait

Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Filter Fototermal yang Mampu Bunuh Virus Corona

Populasi Anak di Jepang Turun 41 Tahun Berturut-turut, Capai Rekor Terendah Selama Pandemi

Ilmuwan Jepang Kembangkan Masker Bersinar untuk Deteksi Virus Corona

Waspadai Mutasi Baru Covid-19, Wamenkes: Varian Mu Belum Terdeteksi di Indonesia

WHO Waspadai Covid 19 Varian Mu yang Bandel Terhadap Vaksin

Indonesia Rencanakan Suntikan Booster Masyarakat Umum Tahun 2022

Positif Covid-19, Iko Uwais: Virus Corona Itu Nyata!

Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Terpapar Corona, Begini Kondisinya

Kemenkes: Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Mutasi Virus Corona

Artis Senior Roy Marten Terserang Virus Corona

Mengeluh Pusing dan Pilek, Donna Agnesia Terpapar Covid-19

Terpapar Corona, Khofifah Jalani Isolasi Sambil Olahraga dan Cuci Pakaian

Prihatin Penolakan Jenazah Covid-19, Kades Wonosobo Sumbang Tanah Pemakaman

Twindy Rarasati Positif Covid-19, Kembarannya Beri Dukungan

Imbas Corona, Penjualan Bunga Tabur Jelang Ramadan Lesu

Wabah Corona, Usaha Wedangan di Solo Tetap Boleh Buka

Bantuan Lawan Corona untuk Pemkot Solo Terus Mengalir

Anggota Dewan FPKS Solo Serahkan Bantuan APD ke Puskesmas Pajang

Pasien Positif Tambah 6, Satu Meninggal Dunia

Cegah Klaster Perkantoran, 125 Pegawai di Pelayanan Akan Diswab di Mobil Lab PCR

Prihatin Penolakan Jenazah Covid-19, Kades Wonosobo Sumbang Tanah Pemakaman

Twindy Rarasati Positif Covid-19, Kembarannya Beri Dukungan

Imbas Corona, Penjualan Bunga Tabur Jelang Ramadan Lesu

Wabah Corona, Usaha Wedangan di Solo Tetap Boleh Buka

Timbun 4000 Masker, 2 Warga Semarang Dikukut Polisi

Momok Corona, Festival Hammersonic Dijadwal Ulang?

Prihatin Penolakan Jenazah Covid-19, Kades Wonosobo Sumbang Tanah Pemakaman

Twindy Rarasati Positif Covid-19, Kembarannya Beri Dukungan

Imbas Corona, Penjualan Bunga Tabur Jelang Ramadan Lesu

Wabah Corona, Usaha Wedangan di Solo Tetap Boleh Buka

Bantuan Lawan Corona untuk Pemkot Solo Terus Mengalir

Anggota Dewan FPKS Solo Serahkan Bantuan APD ke Puskesmas Pajang

Timbun 4000 Masker, 2 Warga Semarang Dikukut Polisi

Momok Corona, Festival Hammersonic Dijadwal Ulang?

Berita Lainnya