BOYOLALI, solotrust.com - Pascalebaran, pemohon surat izin mengemudi (SIM) di Satlantas Boyolali terbilang rendah. Tercatat tiga hari pascalebaran, pemohon SIM baru hanya berkisar sepuluh orang perhari. Sementara perpanjangan SIM, perharinya masih berkisar 50 hingga 60 pemohon.
“Ya, pemohon SIM baru ini hanya berkisar sepuluhan orang saja, sedangkan perpanjangan SIM perharinya mencapai 50 hingga 60 pemohon,” kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Dwi Panji Lestari kepada wartawan, Kamis (28/05/2020)
Dia mengatakan, rendahnya pemohon SIM tak lepas dari adanya wabah virus corona atau Covid-19 saat ini.
“Mengantisipasi penyebaran wabah virus corona, petugas Satlantas Boyolali meminta kepada pemohon SIM untuk memakai masker, cuci tangan sebelum masuk ruangan pembuatan SIM, dan jaga jarak dengan sesama pembuat SIM. Petugas di sini melakukan cek suhu tubuh kepada para pemohon SIM,” ujar Kasatlantas.
Kondisi serupa juga terjadi di Samsat Boyolali. Pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan atau lima tahunan mengalami penurunan. Banyak masyarakat melakukan pembayaran pajak kendaraan secara mandiri melalui aplikasi 'Sakpole'. Hal itu cukup efektif untuk mengurangi kerumunan di Samsat.
“Kalau Samsat keliling, baik di kecamatan-kecamatan atau desa untuk sementara kami nonaktifkan dulu,” ungkap AKP Dwi Panji Lestari.
Pihaknya menambahkan, warga tak perlu khawatir apabila pajak kendaraan berakhir saat libur Lebaran. Pajak kendaraan yang jatuh tempo pada masa libur Lebaran tidak akan terkena denda keterlambatan. Hal sama juga berlaku bagi pengguna SIM.
“SIM juga sama, apabila habis saat libur Lebaran kemarin bisa diperpanjang tanpa ada denda atau harus buat yang baru lagi,” pungkas Kasatlantas. (Jaka)
(redaksi)