SOLO, solotrust.com - Berjalan tujuh bulan ini, pandemi masih menjadi topik perbincangan sebagian khalayak umum. Isu virus corona (Covid-19) gencar mengemuka di dunia. Di Indonesia sendiri, fenomena Covid-19 mulai mencuat pada Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus berbahaya itu di Tanah Air.
Tak berselang lama, sektor pariwisata, pendidikan, hingga industri langsung terpuruk. Sorotan pemberitaan banyak menulis sektor ekonomi yang paling mengalami dampak signifikan.
Di tengah situasi ekonomi sulit akibat pandemi, pandangan berbagi disuarakan salah satu tokoh masyarakat Kota Solo, Sumartono Hadinoto.
Pria yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial ini berpendapat, satu-satunya yang bisa menyelesaikan pandemi adalah kegotong-royongan semua lapisan masyarakat. Contoh kecilnya, kata dia, kompak dalam penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Kegotong-royongan mengkondisikan situasi agar semua sadar bahwa pandemi adalah satu-satunya yang bisa menyelesaikan adalah kita bersama,” ujar Sumartono Hadinoto, saat menjadi narasumber dalam program acara Newspedia, baru-baru ini.
Sudah menjadi rahasia umum, organisasi sosial yang ada di Kota Solo tidak luput dari campur tangan Sumartono Hadinoto. Oleh karenanya, ia pun mengaku senantiasa mengaktifkan telepon selulernya selama 24 jam guna memonitor peristiwa maupun mendapat berbagai informasi terbaru.
“ Jadi, saya selalu monitor dengan masyarakat kita apa yang bisa kita bantu karena di setiap bencana, setiap ada perubahan, itu pasti ada korban. Tetapi di balik adanya korban, kita bisa mengambil kesempatan berpikir cerdas,” ungkap Sumartono Hadinoto. (elv)
(redaksi)