SUKOHARJO, solotrust.com- Jumlah pasien covid 19 di Sukoharjo mengalami kenaikan pasca pelaksanaan pilkada yang berlangsung 9 Desember lalu. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Sukoharjo menegaskan jika kenaikan itu tidak serta merta dari pelaksanaan pilkada, akan tetapi ada yang terpapar dari kegiatan lain di luar pilkada.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo dr Yunia Wahydiyati menyebut, dilihat dari masa inkubasinya belum sepenuhnya terpenuhi untuk melihat perkembangan kasus pasca pilkada, namun ia mengakui grafik covid 19 di Sukoharjo memang mengalami kenaikan.
“Pilkada kan baru beberapa hari kemarin ya, kalau dilihat dari masa inkubasinya memang belum sepenuhnya terpenuhi perkembangan kasus pasca pelaksanaan pilkada.” Jelasnya.
Dari data per- 20 Desember 2020, Dinas Kesehatan menemukan tambahan 142 orang terkonfirmasi covid 19 dengan gejala, sedangan untuk konfirmasi covid 19 tanpa gejala ada penambahan 106 orang.
Untuk wilayah penyebaran, jumlah kumulatif terbanyak di Kecamatan Kartasura ada 478 kasus covid 19. Angka kematian tertinggi di Kecamatan Nguter sebanyak 10 persen dan wilayah dengan angka kesembuhan tertinggi di Kecamatan Weru, yakni sebanyak 92,3 persen.
Terkait dengan hal itu, Dinas Kesehatan bersama stake holder lainnya terus berupaya menekan angka penularan covid dengan cara sosialisasi protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, mencucitangan dan menjaga jarak langsung kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, hingga saat ini Satpol PP bersama Polisi dan TNI juga gencar melakukan razia masker di sejumlah tempat keramaian. (nas)
(wd)