Ekonomi & Bisnis

Tas Anyaman Bertema Protokol Kesehatan Mulai Sepi Peminat

Ekonomi & Bisnis

20 Maret 2022 23:33 WIB

Tas anyaman jali-jali bertuliskan Jaga Jarak yang diproduksi Azalea, produsen tas anyaman asal Masaran, Kabupaten Sragen. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SRAGEN, solotrust.com – Seorang perajin tas anyaman asal Masaran, Sragen, Nurhandayani punya cara unik saat menghadapi pandemi Covid-19. Sejak 2020, ia berinovasi membuat tas-tas bertema protokol kesehatan (Prokes).

Tas-tas anyaman bertuliskan Jaga Jarak, Kurangi Mobilitas hingga Pakai Masker, banyak ia produksi kala itu. Namun setelah sekira dua tahun berlalu, tas-tas bertema prokes itu kini mulai tak terlalu dilirik konsumen.



Ketika disambangi solotrust.com, Nurhandayani yang saat itu kebetulan sedang berjaga di toko tasnya sendiri menuturkan, tas bertema prokes mulai tak laku selama 2022 ini.

“Sekarang permintaan sudah hilang mungkin ya,” katanya, saat dijumpai solotrust.com, Sabtu (19/03/2022).

Diungkapkan, awal mulai memproduksi tas anyaman bertema prokes lantaran kala itu ia mendapaat banyak permintaan. Saat angka Covid-19 melonjak tinggi, permintaan tas prokes cukup ramai. Pesanan pun datang dari banyak pihak, baik untuk pribadi hingga beberapa instansi pemerintahan.

“Pas Covid-19 banyak yang meninggal, orang banyak yang pesan, tujuh harian, 40 harian, banyak orang pesan, ada yang ditulisin namanya,” ucap Nurhandayani.

“Soalnya saya bergantung  permintaan, jadi yang prokes permintaan dari kelurahan ada, bidan, dari Moewardi (Rumah Sakit Dr Moewardi Solo) juga ada, yang ada penyuluhan,” imbuh dia.

Lewat tas anyaman bertema prokes, Nurhandayani berusaha membantu pemerintah dalam menekan persebaran Covid-19.

“Awal-awal itu biar masyarakatnya kalau ada tulisan itu bisa nyuruh masyarakat, pakai masker, bisa bantu pemerintah,” terangnya.

Namun, kala tas-tas anyaman bertema prokes mulai sepi pembeli akhir-akhir ini, Nurhandayani mengaku tak cemas. Ia justru merasa senang sebab hal itu menjadi pertanda baik. Covid-19 lambat-laun bertansisi dari pandemi  menuju endemi.

“Semoga lekas hilang lah, hilang sama sekali,” harapnya.

Selain itu, sepinya tas prokes tak terlalu menganggu penjualannya. Nurhandayani mengungkapkan, permintaannya justru masih ramai, terlebih di momentum menjelang Lebaran.

“Malah lebih ramai menjelang Lebaran ini,” pungkasnya. (dks)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya