Hard News

Jokowi: Tak Ada yang Tau Kapan Pandemi Berakhir

Nasional

30 Juli 2021 13:20 WIB

Presiden Joko Widodo saat memberikan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com – Adanya varian Delta membuat kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kemunculan varian Delta tidak terprediksi. Bahkan di seluruh dunia varian yang pertama kali ditemukan di India tersebut menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan.



“Dulu di Januari, Februari, Maret, April, Mei kondisi Covid-nya sudah mulai turun, kalau corona turun, ekonomi pasti naik, sudah kelihatan itu sebetulnya, tetapi tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta, varian jenis baru dari corona,” ucap Jokowi saat simbolis pemerian Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/7).

Karena kemunculan kasus Delta itu, Jokowi mengungkapkan, pemerintah harus mengambil keputusan berat dengan melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 – 20 Juli 2021. Hasilnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa – Bali mengalami penurunan.

“Tidak ada jalan lain saat itu di Pulau Jawa dan Bali, kita lihat titik-titik merah semua, tidak ada yang kuning, sehingga keputusan yang sangat berat dengan PPKM Darurat karena tidak ada cara yang lain, melompat kasusnya dan Alhamdulillah sekarang paling tidak, kita bisa rem pelan-pelan,” lanjut Presiden.

Namun Jokowi mengungkapkan saat ini kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali malah meningkat. Ia menyebut peningkatan ini juga disebabkan oleh varian Delta yang memiliki karakteristik lebih cepat menular.

Hingga kini tidak ada pihak yang mampu memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

“WHO (organisasi kesehatan dunia) pun belum bisa memprediksi juga, sekali lagi kita ini selalu yang kita jalankan adalah sisi kesehatannya bisa kita tangani tapi sisi ekonominya pelan-pelan harus dijalankan,” kata Presiden.

Sehingga selama ini pemerintah tidak pernah memilih opsi lockdown sebab mempertimbangkan seluruh sektor kehidupan.

“Tidak bisa kita tutup, ‘lockdown’ seperti negara lain, ‘lockdown’ artinya tutup total, kemarin PPKM Darurat kan semi ‘lockdown’, itu masih semi saja saya masuk kampung, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah semuanya menjerit untuk dibuka. ‘Lockdown’ itu juga belum bisa menjamin permasalahan bisa selesai,” terang Kepala Negara.

Jokowi menargetkan pada akhir 2021 akan rampung vaksinasi terhadap 70 persen penduduk Indonesia sehingga dapat mencapai target herd immunity atau kekebalan komunal.

Saat ini varian Delta masih mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 85 persen. Virus SARS-CoV-2 varian Delta juga dikenal menimbulkan gejala yang lebih parah ketimbang virus aslinya.

()

Berita Terkait

Berita Lainnya