KARANGANYAR, solotrust.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar membatasi jumlah sekolah penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) di gelombang pertama. Simulasi pembelajaran masih dibatasi, yakni lima sekolah jenjang TK/PAUD, SD, dan semua SMP per kecamatan.
Kepala Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Tarsa, mengatakan simulasi dimulai pada Senin (13/09/2021). Semula direncanakan Senin (06/09/2021), namun berbenturan ujian tengah semester (UTS).
“Setelah matur (menyampaikan-red) ke pak bupati sekaligus mengajukan konsep simulasi PTM, disepakati mulainya secara bergelombang. Pada gelombang pertama dimulai selama sepekan," kata Tarsa kepada wartawan di kantornya, Kamis (02/09/2021).
Peserta simulasi itu sekolah yang dinaungi Dinas Pendidikan kabupaten, yaitu TK, SD, satu kecamatan lima sekolah tiap jenjang. Adapun untuk SMP semua sekolah di tiap kecamatan mengikuti simulasi tersebut, baik negeri maupun swasta, kecuali yang di bawah Kemenag (Kementerian Agama),” tambah dia.
Jumlah peserta didik yang mengikuti simulasi disesuaikan kuota aman kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi dengan kurikulum darurat. Mereka mengikuti selama dua jam per hari.
Pengaturan sekaligus pengawasan dan pendampingan diserahkan ke UPTD Dinas Pendidikan di kecamatan. Satgas Covid-19 wilayah kecamatan dilibatkan pula dalam pengondisian lokasi.
Tarsa mengatakan, peyelenggara PTM mendapat buku panduan atau SOP dari Kemendikbud. Tugas pengawas dari tim Satgas dan UPTD adalah memastikan penyelenggaraannya sesuai panduan. Termasuk prosedural izin orangtua, kantin, hingga antar jemput peserta didik dari rumah ke sekolah.
“Buku panduan berisi ketentuan. Kalau memenuhi, dicentang check list, apakah prokes (protokol kesehatan) terpenuhi, surat kesanggupan orangtua mengizinkan anaknya ikut PTM dan diantar jemput orangtua. Kalau naik angkutan umum tidak diperkenankan,” terang Tarsa.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Nurini Retno Hartati, mengatakan pembelajaran dalam jaringan (Daring) tetap diberikan sekolah selama simulasi PTM, sehingga, sekolah tak boleh abai dengan hal itu.
“Jadi ada dua jalur pembelajaran. Tetap ada daring karena yang PTM itu tidak semua peserta didiknya. Dipilih yang paling siap. Adapun untuk daring, pemerintah masih tetap memberikan bantuan pulsanya,” katanya. (joe)
(and_)