BADUNG, solotrust.com - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu resmi menyerahkan pilot project revitalisasi toilet di Pantai Kuta, Bali kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Kamis (14/10/2021).
Program ini telah diluncurkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sejak 17 Maret 2021. Penyerahan pilot project revitalisasi toilet menandakan toilet sudah siap digunakan para pengunjung yang berwisata ke Pantai Kuta, Bali.
Kegiatan revitalisasi toilet merupakan salah satu bentuk kerja sama Kemenparekraf dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) dan sejumlah industri sanitasi untuk menghadirkan toilet yang nyaman bagi wisatawan sekaligus memenuhi unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan yang menjadi perhatian utama wisatawan pascapandemi.
Deputi Vinsensius Jemadu mengatakan, saat ini ranking TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index) Indonesia berada di urutan 102 dari 140 negara dalam aspek health and hygiene, maka program revitalisasi toilet di destinasi ini dinilai sangat tepat sasaran.
"Harapan kami, apa yang sudah kita bangun dan kolaborasi akan terus berkelanjutan dan pihak industri serta pemda (pemerintah daerah) dapat bekerja sama untuk mewujudkan toilet bersih kualitas hotel bintang lima di destinasi. Tahun 2022 program revitalisasi toilet akan kita lanjutkan di Kuta Bali sebagai percontohan untuk daerah lainnya,” ucapnya.
Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wawan Gunawan menyampaikan, program ini merupakan bentuk penerapan dari strategi Kemenparekraf, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, dengan menghadirkan toilet bersih berstandar baik. Selain itu, Kemenparekraf juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan mengenai pengelolaannya.
“Membangun toilet itu mudah, tapi memelihara dan mengelolanya membutuhkan skill. Oleh karena itu, memberikan pendampingan dan pelatihan dalam menjaga toilet agar nyaman digunakan perlu kita lakukan,” ujar Wawan.
Program ini turut mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa. Ia menyebutkan, pemerintah Provinsi Bali dan para pengelola Pantai Kuta berkomitmen untuk menjaga toilet hasil revitalisasi Kemenparekraf.
Wakil Ketua Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Nani Sumaryati Firmansyah, menjelaskan toilet bersih merupakan salah satu cerminan budaya bangsa. ATI dan industri siap bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk destinasi selanjutnya.
Sementara itu, menurut Tenaga Ahli Utama Bidang Pariwisata dan Investasi KSP, Albertien Enang Pirade, Bali merupakan barometer pariwisata Indonesia sehingga Kantor Staf Presiden (KSP) hadir untuk memastikan pembukaan kembali Bali, khususnya untuk wisatawan mancanegara agar dapat berjalan lancar.
"Semoga kondisi pandemi tetap bisa dikendalikan dengan baik dan pembukaan kembali Bali menjadi titik awal pemulihan dan kebangkitan pariwisata Indonesia,” katanya.
Penting untuk diketahui, terdapat tiga hal perlu diperhatikan dalam pemeliharaan toilet, yakni terkait cara mengelola dan merawat toilet, cleaning service yang mampu menjadi agen perubahan, serta edukasi bagi para pengguna toilet.
Sejumlah industri sanitasi yang turut serta berkolaborasi dalam revitalisasi toilet Pantai Kuta, di antaranya PT Surya Toto Indonesia (Peralatan Sanitair – Kloset, Uniral dan Wastafel), PT. Arwana Citramulia Tbk (Keramik Lantai dan Dinding), PT. Industri Dagang Kadanka Utama (IDKU) – Konter Wastafel, PT. Kenari Djaja Prima (Partisi Kubikal dan Engsel), PT. Propan Raya (Cat), serta PT. Dahara Mulia Sejahtera (Perlengkapan Toilet Difabel, Pengering Tangan, Soap Dispenser dan Sanitizer). (paramitha)
(and_)