GROBOGAN, solotrust.com-Mencegah kembali naiknya kasus covid 19 menjadi pekerjaan rumah bagi semua daerah di Indonesia. Masing-masing daerah telah belajar banyak bagaimana mengatasi laju kenaikan kasus covid 19 dalam 2 tahun terakhir, melalui berbagai kegiatan sosialisasi protokol kesehatan (prokes), vaksinasi, hingga sanksi-sanksi kepada para pelanggar prokes.
Namun dibalik kegiatan-kegiatan tersebut tentu tersimpan sinergi atau kerjasama yang kuat antar lini, mulai dari pemerintah, instansi-instansi, DPRD hingga masyarakat sendiri.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Grobogan. Ketua DPRD Grobogan, Agus Siswanto dalam sebuah perbincangan bersama Pemimpin Redaksi solotrust.com dan ditayangkan dalam sebuah program di TATV, Selasa (24/11/2021) menceritakan bagaimana kondisi Grobogan pada masa awal pendemi.
Menurut Agus Grobogan menjadi salah satu kabupaten yang cukup tinggi kasus covid19, hingga saat itu masuk dalam kategori zona merah. Kondisi ini tentu saja membawa kepanikan dan ketakutan bagi masyarakat. Tak jarang warga menyampaikan keluh kesahnya tersebut kepada DPRD kabupaten Grobogan, mulai dari kekhawatiran terjangkit virus, hingga masalah ekonomi yang anjlog.
“Kita panic, Grobogan pernah masuk ke zona merah. Terjadi kepanikan di masyarakat dan dikeluh kesahkan kepada kami. Mereka khawatir ketika melihat berita-berita, bnayak yang terpapa, banyak yang meninggal, di sisi lain mereka juga terkena dampak ekonomi, harus memenuhi kebutuhan keluarga.” Ujar Agus.
Bahkan Agus juga menyampaikan, ada warga yang mendatanginya langsung hingga berkeluh bagaimana hidup mereka ke depannya, karena tidak bisa bekerja.
“Uripku piye pak?” kata Agus menirukan.
Mendengar keluhan tersebut, Agus lantas mengajak warga untuk bersinergi melalui aturan-aturan protokol kesehatan yang telah disiapkan pemerintah. Di lain sisi, DPRD Grobogan juga menjalin komunikasi dengan berbagai pihak di Pemeritahan, TNI, Polri dan instansi lainnya untuk berjalan beriringan mengatasi kondisi tersebut.
“Kita selalu bersinergi, antara pemerintah daerah dengan DPRD. Pemerintah daerah melalui OPD-nya memberikan aturan-aturan terkait dengan bagaimana pembatasan kegiatan untuk mencegah covid, kami yang ada DPRD memberikan penguatan dalam bentuk sosdialisasi kepada mayarakat.” Kata agus Siswanto, ketua DPRD Kabupaten Grobogan.
Melalui anggota yang tengah Reses, Ketua DPRD menginstruksikan agar mereka terjun ke lapangan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dan lebih mengenal seperti apa sebenarnya situasi pandemic ini.
“Pada saat reses, kami minta kepada teman-teman anggota DPRD untuk menemui tokoh-tokoh di daerah pemilihannya masing-masing, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, memberikan pengertian terkait pandemi ini.” Tegas Agus
Dengan memberikan pengertian kepada masyarakat, mereka pun bisa mengerti bahaya dan bagaimana mencegah agar virus tidak terus menyebar. Sehingga setiap perilaku keseharian bisa sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, yakni senantiasa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjauhi kerumunan atau tidak berkerumun.
“Perilaku kita bisa mengantisipasi berkembangnya virus covid 19. Jadi sangat kita tekankan, ayo kita sama-sama, kita gotong royong, ini tidak bisa sendiri-sendiri, semua mengambil peran.” Ajak Agus.
Dengan kedisiplinan terhadap prokes dan sinergi yang telah dilakukan semua lini, serta vaksinasi yang terus digalakkan, maka saat ini Kabupaten Grobogan masuk dalam PPKM level 2. Agus pun berharap selanjutnya situasi akna terus membaik dan bisa masuk ke level 1.
“Kita berharap ini terus membaik, kita genjot vakinasi supaya bisa segera level 1, dan akhirnya zero kasus covid.” Harapnya.
Seperti diketahui Kabupaten Grobogan saat ini vaksinasi telah mencapai 64 % untuk usia 12 ke atas dan 76 % untuk lansia. Dengan capaian ini, Kabupaten Grobogan berhasil masuk ke level 2, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
(wd)