Hard News

Pemulihan Pariwisata Thailand Sangat Cepat

Global

25 November 2021 16:39 WIB

Wisatawan di Maya Bay Thailand. (Foto: AP/Sakchai Lalit)

BANGKOK, solotrust.com - Thailand adalah salah satu negara pertama di Asia yang dibuka kembali untuk kedatangan asing , hotel-hotel baru menawarkan masa inap lebih lama untuk pelancong individu.

Dalam 10 bulan pertama tahun 2021, Thailand mencatat 106.117 wisatawan asing, menurun dari jumlah sebelumnya yaitu 6,7 juta pada tahun 2020. Sebelum pandemi, Thailand mencatat sekitar 40 juta pengunjung pertahun .



"Sekitar 70 persen dari total pemesan datang dari Eropa, termasuk Jerman, Inggris, negara-negara Skandinavia, diikuti oleh AS, Timur Tengah, dan Asia," kata Kepala Eksekutif, Wallapa Traisorat.

Dilansir dari Aljazeera, Rabu (25/11), pihaknya menambahkan bahwa perjalanan domestik juga sangat membantu.

“Untuk November, kami akan mencatat hunian 30 persen, dan pada kuartal keempat kami berharap untuk melihat momentum yang lebih baik dari pembukaan kembali, " ujar Wallapa.

Thailand, salah satu tujuan paling populer di kawasan ini dan sangat bergantung pada pariwisata. Pada 2019, 40 juta kedatangan menghasilkan 1,91 triliun baht Thailand ($ 57,3 miliar).

Centara Hotels and Resorts bergerak maju dengan rencana untuk membuka hotel senilai 1,1 miliar baht ($30 juta) di pulau Samui pada bulan Desember.

Awalnya, pihak properti mengharapkan sebagian besar tamu adalah penduduk lokal yang menginap lebih lama, kata Kepala Kantor Keuangan Centara Hotels, Gun Srisompong.

“Pola permintaan telah berubah. Pelancong individu yang tinggal lebih lama dan 'kerja' membutuhkan lebih banyak personalisasi, ”kata Srisompong.

Thailand mengharapkan hanya 200.000 turis asing  untuk tahun ini, dan lima juta turis asing pada 2022 mendatang.

"Kerumunan yang lebih sedikit dan diskon dibuat untuk pengalaman yang lebih menyenangkan," kata turis Jerman, Markus Klarer.

“Ini saat yang tepat untuk kembali ke Thailand lagi,” kata Klarer.

Meskipun dibuka kembali, beberapa bisnis mengatakan aturan COVID-19 masih membuat beberapa hal menjadi sulit.

“Wisatawan tidak sepenuhnya percaya diri dan masih bingung dengan peraturan pemerintah yang melarang konsumsi alkohol setelah jam 9 malam (2 GMT),” kata seorang manajer restoran di Bangkok, Chitchai Senwong. (hastian)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya