SOLO, solotrust.com – Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dikdas SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Abi Satoto menyatakan bahwa adanya evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan.
Abi menyatakan bahwa evaluasi biasanya akan dilakukan setiap satu atau dua minggu setelah melaksanakan PTM, hal ini dimaksudkan agar ked epannya proses pembelajaran dapat terus berjalan.
“Setiap periode seminggu atau dua minggu itu sekolah akan selalu mengadakan evaluasi misalnya apakah nanti akan menambah kelas atau juga menambah jam di sekolahnya,” katanya
Selain itu, kegiatan evaluasi ini nantinya akan menjadi penentu bagaimana kebijakan sekolah dalam melaksanakan kegiatan PTM bagi para siswanya.
“Kalau memang dari evaluasi itu anak-anak dan yang mengelola belum berani bertambah jam ya sudah ga berani, tapi kalau sudah melakukan dan bisa menangani ya sudah biasanya tambah jam,” lanjutnya.
Abi menambahkan bahwa kegiatan evaluasi ini menjadi bagian penting yang nantinya akan disampaikan kepada orang tua terkait kegiatan belajar mengajar disekolah.
“Evaluasi sekolah menjadi penting termasuk biasanya evaluasi sekolah itu akan disampaikan ke orang tua kalau ada tambahan jam dan nanti orang tua akan ada evaluasi. Ada beberapa sekolah yang melibatkan orang tua atau komite atau biasanya perwakilan kelas,” paparnya
Melihat kegiatan PTM sudah mulai dilaksanakan, menurut Abi evaluasi sejauh ini dalam pelaksanaannya sudah cukup baik namun memang terkadang masih ada pihak yang belum mematuhi protokol kesehatan secara benar.
“Pelaksanaanya berjalan dengan baik PTM-nya, protokol juga sudah dilakukan hanya memang ada satu dua yang masih belum dan ini juga masih setengah atau 50 persen kapasitas kelas yang digunakan itu juga sudah di lakukan,” terang Abi.
Abi menjelaskan bahwa pihak sekolah sangat berhati-hati dan waspada terkait adanya protokol kesehatan terutama pada pembatasan mobilitas sehingga PTM yang sudah terlaksana saat ini diberlakukan sistem hybrid.
“Bapak ibu guru dan sekolah –sekolah itu sangat berhati-hati terhadap kerumunan, kalau terlalu banyak orang itu dia sangat berhati-hati. PTM yang ada dirumah itu bersama-sama dengan mereka melakukan belajar, semacam blended langsung, jadi di kelas-kelas itu ada zoomnya. Sehingga mengurangi beban guru untuk 2 kali pembelajaran,” jelasnya.
Terkait Ujian Akhir Semester (UAS) Abi menjelaskan bahwa terdapat 14 sekolah swasta yang melaporkan diri untuk melaksanakan ujian secara luring, namun sebagian besar diberlakukan sistem daring.
“Hanya 14 sekolah yang melaporkan diri kalau akan melakukan PTM modelnya tatap muka tapi mengerjakannya secara daring bukan paper tes, itu ke sekolahan bawa alat komunikasi kalau yang tidak punya mengerjakan di lab komputer,” ucapnya.
Abi menyebutkan bahwa pelaksanaan PTM dapat berjalan jika berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan orang tua siap untuk kembali melaksanakan pembelajaran secara langsung. (cahyarani).
(zend)