SOLO, solotrust.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berupaya mengenalkan invensi dan karya inovatif civitas akademika sekaligus menunjukkan kolaborasi (link and match) perguruan tinggi bersama komunitas ekspor dan industri dalam mengembangkan bisnis wilayah, utamanya peningkatan kapasitas UMKM di Soloraya ke pasar ekspor.
UNS Solo berkolaborasi dengan Indonesia Direct (ID) dan APINDO Solo mengadakan UNS Innovation Festival sebagai puncak kegiatan inovasi dan hilirisasi kampus di Solo, Jawa Tengah, 10-14 Desember 2021.
Sebanyak 4 kementerian, 35 startup, 3 asosiasi, 90 UMKM, 3 perbankan dan beberapa unsur lain terlibat dalam acara ini.
Kepala Divisi Startup dan Inkubasi UNS sekaligus Ketua Panitia Kegiatan UNS Innovation Festival Catur Sugiarto menjelaskan program ini diinisiasi melalui program Matching Fund oleh UNS dan organisasi UMKM berorientasi ekspor asal Solo Indonesia Direct.
"Namun program selanjutnya diperluas menjadi UNS Innovation Festival oleh Direktorat Inovasi dan Hilirisasi, Divisi Startup dan Inkubasi atau UNS Innovation Hub. Harapan kami acara besar ini menjadi agenda tahunan dan pesta inovasi dan budaya kita bersama di akhir tahun," papar Catur, Jumat (10/12).
Rangkaian kegiatan di antaranya Innovation & Business Expo, Business Matching untuk UMKM ekspor dan startup, workshop, webinar, fashion show bertema "The Heritage of Batik", dan talkshow.
Selain menonjolkan aspek inovasi perguruan tinggi, acara ini juga mendukung peningkatan bisnis UMKM melalui perluasan pasar menuju pasar Ekspor.
"Program ini menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendukung hilirisasi hasil inovasi dan pengembangan startup dan UMKM di Indonesia. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri saat ini sangat dibutuhkan, agar bisa berjalan bersama-sama memajukan ekonomi wilayah atau negara," terang Catur.
Festival diawali kegiatan lokakarya dan penjajakan kesepakatan bisnis bertema "SME’s ID Treasure Hunt" pada 10-11 Desember 2021, kerjasama antara UNS, Kementerian Perdagangan dan Indonesia Direct, APDEI dan APINDO. Dilanjutkan kesepakatan bisnis (business matching) antara 50 UMKM ekspor dengan para pembeli dari Australia, Korea Selatan, serta beberapa negara lain secara daring.
Acara yang didukung penuh Kementerian Perdagangan ini bermaksud mendorong pelaku usaha, khususnya UKM memanfaatkan loka pasar digital untuk menembus pasar ekspor serta memberikan pemahaman pentingnya keterampilan digital marketing dalam mengembangkan bisnisnya.
Puncak kegiatan UNS Innovation Festival akan dipusatkan di Auditorium UNS, Kentingan Solo pada 13-14 Desember 2021. Dengan kegiatan Innovation & Business Expo, Business Matching untuk UMKM berorientasi ekspor dan startup, workshop, talkshow dan webinar, fashion show serta produk-produk dan jasa dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), UMKM ultra mikro yang diharapkan bisa naik kelas melalui Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) Inkubator UNS bekerjasama dengan Kementerian Sosial.
Pada acara expo ini akan tampil 35 Startup binaan inkubasi UNS Innovation Hub menunjukkan teknologi dan model bisnis yang dikembangkan selama 6 bulan masa inkubasi. Sebagai inti kegiatan expo, diadakan pameran produk inovasi siap komersil dari 13 Fakultas, bidang saintek maupun sosial.
Puncaknya, akan dilakukan peluncuran aplikasi e-commerce dan e-learning Indonesia Direct Serta penyerahan Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bagi UMKM difasilitasi menjadi badan hukum (PT).
“Ini salah satu output dari project Matching Fund UNS dengan Kemenparekraf yang pernah diadakan di 5 kota, Semarang, Cirebon, Bandung, Banyuwangi, dan Surabaya. Dari project tersebut dipilih 135 UMKM untuk dijadikan PT. Selain itu, bersamaan juga dengan pemberian sertifikat/SK Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),” imbuh Catur.
Catur berharap, melalui kegiatan ini dapat menjadi momentum bersama bagi UNS untuk menggalakkan inovasi hilirisasi dan komersialisasi dari hasil riset dan inovasi sivitas akademika UNS.
“Kedepannya, semoga hasil-hasil riset, inovasi, penelitian tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Momentum ini semoga juga bisa menularkan virus-virus baik mengenai dunia kewirausahaan. Jadi, mahasiswa, dosen dan alumni yang belum kepikiran bikin usaha, buat startup, berwirausaha atau mengembangkan inovasi bisa terinspirasi untuk memulainya,” harap Catur. (rum)
(zend)