SOLO, solotrust.com - Ketua Kadin Kota Kediri H Muhammad Solikhin menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) dengan Kadin Solo untuk mendorong percepatan pemulihan perekonomian setelah terpukul pandemi Covid-19, salah satunya melalui pelaksanaan bulan diskon Solo Great Sale.
Hal itu disampaikan pada saat pameran Business to Business (B to B) di Solo Paragon Hotel & Residences, Senin (13/12) yang dihadiri Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Ketua Kadin Solo Gareng S Haryanto, dan sederet tokoh penting lainnya.
"Saya terkesima dengan program Kadin Solo, salah satunya Solo Great Sale yang dalam sebulan berhasil mengumpulkan Rp 1,3 miliar. Saya minta bumbunya untuk dapat melaksanakan di Kediri dan semoga bisa terjalin kerjasama," papar Solikhin.
Solikhin menjelaskan Kediri memiliki program Rumah Kurasi yang fokus menaikan kelas UMKM. Ia berharap, adanya kegiatan masing-masing kota seperti SGS dan Rumah Kurasi Kediri, dapat meningkatkan kerjasama antara Pemkot.
Melalui pameran B to B ini, Solikhin berharap terjalin kerjasama antara pengusaha kota Kediri dan Solo. Ia mengungkapkan ide untuk mengkolaborasikan potensi unggulan masing-masing yakni batik dan tenun.
"Kediri kota tenun, Solo kota batik. Semoga bisa disinergikan menjadi satu kesatuan besar. Sinergitas antara Kadin Kediri dan Kadin Solo betul-betul bisa dijaring terus," kata Solikhin.
Menanggapi hal itu, Ketua Kadin Solo Gareng Sri Haryanto mengajak semua pihak bersemangat untuk bekerjasama dan melakuian pembahasan secara baik.
"Semuanya, pengusaha Jateng dan Jatim, semuanya pengusaha nasional yang juga tujuan utamanya pemulihan ekonomi nasional. Kita harus bersinergi," ujar Gareng.
Sedangkan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memuji banyaknya program bagus dan banyak tempat bisnis serta makanan enak di kota Solo. Ia bercerita singkat, sempat menghabiskan masa kecil di Solo dan almarhum ayahnya pun dimakamkan di daerah Tipes.
Pada kesempatan itu Abdullah menjelaskan Pemkot Kediri terus berupaya semaksimal mungkin mendorong UMKM naik kelas terlebihyang terdampak selama pandemi dan omzetnya menurun. Pihaknya juga mendorong UMKM agar masuk ke marketplace sehingga memiliki pangsa pasar lebih besar.
"Memang kondisi pandemi ini ekonomi kurang berputar. Kami melihat Solo mengadakan SGS dan hasilnya bagus, kami harap ini bisa dikloning dan dibawa ke Kediri kalau diijinkan, siapa tahu bisa menjadi penggerak ekonomi di kota Kediri," kata Abdullah Abu Bakar.
Ia menerangkan, Kediri memiliki produk tenun ikat sejak jaman dulu karena salah satunya faktor banyak ponpes, tempat kebanyakan tenun ikat dibuat menjadi sarung. Sekarang tenun ikat juga dikembangkan untuk pakaian berkolaborasi dengan desainer.
"Di Solo ada Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman yang berhasil mem-branding sehingga banyak orang beli batik ke kampung tersebut. Saya harap hal ini bisa dikloning oleh penenun-penenun. Dan kita samakan persepsi untuk membangun mulai dari kecil sampai besar sehingga orang tertarik datang ke Kediri karenanya," harapnya.
Selain kolaborasi berbasis produk yakni batik dan tenun ikat, Pemkot Kediri juga melihat potensi kerja sama dari segi kurasi produk. Di mana Rumah Kurasi di Kediri telah mendorong UMKM setempat untuk merambah dunia digital dan memperbaiki kualitas produk terutama dari sisi pengemasan untuk menaikkan nilai jual.
"Mdah mudahan rumah kurasi ini bisa bekerjasama dengan Solo. Agar produk produk UMKM kita bisa baik kelas," ungkap Abdullah Abu Bakar.
Sementara itu, Walikota Solo Gibran menyambut positif kemungkinan kerjasama antara Pemkot Solo dan Pemkot Kediri tersebut baik dari sisi produk maupun kurasi produk UMKM.
"Era digital ini era kolaborasi antar pemerintah, kolaborasi antar asosiasi seperti Kadin Solo dan Kadin Kediri, lalu kolaborasi antar brand. Nanti bisa kita bicarakan lagi masalah tenun dan batiknya kolaborasinya seperti apa," kata Gibran.
Menurutnya, untuk percepatan pemulihan ekonomi dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Pemkot Solo sendiri telah bersinergi dengan berbagai pihak untuk menggerakkan kembali sektor-sektor ekonomi yang terdampak pandemi. Misal, kerjasama dengan Pemerintah DI Yogyakarta di bidang wisata.
"Ya semua harus berkolaborasi untuk percepatan pemulihan ekonomi," tegas Gibran. (rum)
()