KLATEN, solotrust.com - Bupati Klaten Sri Mulyani mengambil sumpah dan menyerahkan surat keputusan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan guru pada formasi 2021 sebanyak 1977.
Pengambilan sumpah atau janji dan penyerahan surat keputusan pengangkatan PPPK ini dilakukan secara bersamaan dan disambungkan secara virtual di tiga tempat, yakni Grha Megawati Buntalan, Pendapa Kabupaten Klaten, dan Gedung Sunan Pandanaran Klaten.
Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Klaten, Slamet dalam laporannya mengatakan, sebanyak 1977 PPPK guru merupakan hasil seleksi dalam dua tahap pada 2021, yakni 1415 pegawai di tahap pertama dan 564 pegawai di tahap kedua.
Berbeda dengan pengambilan sumpah atau janji Aparatur Sipil Negara (ASN), dalam acara itu juga dilakukan penandatangan perjanjian kinerja pegawai bersangkutan.
“Usai acara pengambilan sumpah atau janji, SK (Surat Keputusan) langsung diserahkan kepada yang bersangkutan,” katanya di pendopo Klaten, Kamis (19/05/2022).
Slamet menyatakan, Kabupaten Klaten masih memiliki sisa kuota formasi PPPK guru. Total kuota disediakan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) sebanyak 2572 formasi PPPK guru.
“Total formasi yang dialokasikan untuk Kabupaten Klaten sebanyak 2572 formasi dan semuanya guru. Formasi ini terdiri atas guru mapel (mata pelajaran), guru kelas, guru olahraga, dan guru BK (bimbingan konseling), baik tingkat SD dan SMP. Rencananya akan ada tahap ketiga untuk memenuhi kuota yang belum terisi,” terang Slamet.
Sementara, Bupati Klaten Sri Mulyani dalam kesempatan itu mengucapkan selamat kepada PPPK guru yang diambil sumpah atau janji.
Bupati berharap pelantikan ini membawa dampak positif pada perkembangan pendidikan di Kabupaten Klaten.
“Saya berharap guru-guru yang dilantik menjadi PPPK ini menjadi lebih semangat melaksanakan tugasnya, serta membawa inovasi dalam proses mencerdaskan anak-anak bangsa. Diharapkan membawa perkembangan positif di bidang pendidikan di Kabupaten Klaten,” harap Sri Mulyani.
Terkait tahap ketiga rekrutmen PPPK guru, bupati meminta para guru K2 dan non-K2 belum berhasil lolos seleksi untuk mempersiapkan diri.
Sri Mulyani berharap melalui seleksi tersebut tidak hanya membawa kesejahteraan pada guru, namun juga menghasilkan guru-guru terbaik.
“Saya berharap tahun ini masih ada (seleksi) karena memang belum semuanya terakomodasi, khususnya untuk K2 dan Non-K2,” paparnya.
Di lain pihak, perwakilan PPPK guru, Sriyono mengaku bersyukur dan bahagia atas pelantikan ini.
“Kami dari GTT K2 dan non K2 benar-benar merasa bahagia, sehingga kami tidak bisa banyak berbicara dan matur (kepada bupati). Ini menjadi momen penting bagi kami. Kami berjanji akan menaati peraturan yang ada. Kami akan mendukung kebijakan bupati,” pungkasnya. (jaka).
(and_)