WONOGIRI, solotrust.com - Lahan kandang peternakan ayam milik salah satu warga RT 03 RW 05 Desa Bondalem Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri mengalami kebakaran, Selasa (08/11/2022).
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran kandang ayam di dekat persawahan itu, namun ribuan anak ayam mati hangus terbakar. Selain itu banyak bangunan di area kandang peternakan ayam rusak akibat dilalap si jago merah.
Musibah kebakaran ini langsung mengundang reaksi warga sekitar. Pantauan solotrust.com di lokasi kejadian, mereka tampak bergotong royong berupaya memadamkan api.
Beberapa warga secara spontan mengambil air dari sungai di dekat sawah sebelum petugas pemadam kebakaran datang. Namun, upaya itu tak kunjung meredakan kobaran si jago merah.
Beberapa menit berselang, petugas kepolisian dari Polsek Slogohimo datang untuk memastikan kondisi tempat kejadian perkara (TKP) aman. Berbagai upaya pemadaman api pun coba dilakukan, namun tak kunjung membuahkan hasil. Akhirnya, sepuluh menit kemudian petugas pemadam kebakaran datang untuk memadamkan si jago merah.
Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Selasa dini hari sekira pukul 00.00 WIB. Kebakaran diperkirakan terjadi dari blower pada kandang yang mengalami korsleting sebelum akhirnya meledak.
Menurut Ketua RW 05 Desa Bondalem Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Kad'mun, kebakaran diketahui saat salah satu warga meninjau kandang ayam. Ia tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya titik api.
"Kronologi kebakaran ini, awalnya dilakukan peninjauan pada kandang ayam. Setelah peninjauan selesai, salah satu warga mengetahui ada titik api dari arah Barat. Diperkirakan kebakaran terjadi karena blower seluruh kandang unggas meledak," ungkapnya kepada solotrust.com.
Selain pihak kepolisian, petugas dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) juga turut datang ke TKP guna memberikan penyuluhan kepada warga sekitar. Api berhasil dipadamkan sekira pukul 01.00 WIB.
Akibat kejadian ini, peternak dikabarkan mengalami kerugian luar biasa besar. Tercatat sekira 60 persen atau 7800 dari total 13 ribu ayam mati terbakar, dan kini hanya tersisa 5000 ekor saja.
Ayam-ayam ini sejatinya masih dalam tahap pembudidayaan atau masih tergolong anak ayam. Saat dimintai konfirmasi, peternak ayam Nano dan Nani belum bisa mengkalkulasi berapa kerugian yang timbul akibat kebakaran. (Nila)
(and_)