SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menargetkan beberapa persoalan rampung tahun ini. Dua hal menjadi fokus utama diselesaikan, yakni konflik Keraton Kasunanan Surakarta dan sengketa tanah Sriwedari.
Keduanya merupakan konflik terjadi berkepanjangan selama bertahun-tahun. Bahkan, dua konflik ini sudah ada sebelum ayahnya, Presiden RI Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"PR (pekerjaan rumah) besar saya Sriwedari dan keraton. Sriwedari sudah ada titik terang, Keraton (sudah) dipanggil Pak Kapolres ra teko (nggak datang-red)," ungkap Gibran Rakabuming, saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (02/01/2022).
Merasa belum bisa menyelesaikan konflik Keraton Kasunanan Surakarta, Gibran Rakabuming berencana menata kawasan Baluwarti terlebih dahulu. Sebagai informasi, Baluwarti merupakan kelurahan berlokasi di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta.
"Kalau belum bisa yang keraton yang disentuh Baluwarti dulu. Hal-hal yang bisa disentuh dulu saja,” katanya.
Gibran Rakabuming berjanji tidak akan meninggalkan urusan atau pun konflik di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia juga bersedia jika diminta untuk memediasi atau merevitalisasi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta.
"(Keraton) bukan ditinggal, aku nunggu perintah wae. Dikon ndandani aku mangkat, dikon mediasi mangkat (saya nunggu perintah saja. Disuruh merenovasi saya berangkat, disuruh mediasi saya berangkat-red)," ujarnya.
Namun soal dua urusan ini, Gibran Rakabuming akan mendahulukan masalah tanah Sriwedari. Sengketa tanah dimulai sekira 1970-an itu optimistis akan diselesaikan tahun ini.
"Yakin 2023 selesai," tegas dia.
Usai sengketa, Gibran Rakabuming akan melanjutkan penataan di kawasan ini, termasuk menyelesaikan pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo (MTSS) yang pembangunannya mangkrak bertahun-tahun lantaran sengketa masih berjalan.
"Sengketa sik, mbangun gampang. Urusan hukume sik (Sengketanya dulu diselesaikan. Membangun gampang, urusan hukumnya dulu)," katanya. (riz)
(and_)