SOLO, solotrust.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dan sadar bencana, mengingat cuaca ekstrem masih kerap terjadi akhir-akhir ini, Kamis (05/01/2023).
Dia menjelaskan, bencana sering terjadi di Kota Solo, di antaranya banjir atau genangan air, cuaca ekstrem atau angin, dan juga longsor. Selain itu, di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah juga masih banyak terjadi bencana tersebut.
“Pesan saya kepada masyarakat tentunya, kita sebagai warga Solo, saya mengimbau untuk bersama-sama mengatasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana ini, sehingga nanti apabila bencana ini terjadi, kita bisa meminimalisasi kerugian harta benda dan meminimalisasi korban jiwa,” tuturnya ketika ditemui solotrust.com di Kantor BPBD Solo, Kamis (05/01/2023).
Pihaknya juga menjelaskan langkah-langkah untuk menghadapi cuaca ekstrem, di antaranya sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan lingkungan dan sungai. Sebagaimana diketahui, sampah yang menyumbat sungai merupakan penyebab genangan dan banjir terjadi di Kota Solo.
2. Mempersiapkan diri. Dengan menyiapkan penyimpanan khusus untuk hidup sementara yang berisi kebutuhan dasar, seperti obat-obatan, pakaian, dan makanan, sebagai bekal hidup sementara ketika bencana terjadi.
3. Barang berharga diselamatkan/diamankan Harta benda dan barang berharga berbentuk surat disimpan di tempat aman, seperti tempat lebih tinggi atau dititipkan ke bank.
4. Barang elektronik disimpan. Simpan barang elektronik di tempat lebih tinggi ketika terjadi banjir.
5. Memeriksa ulang listrik rumah. Apabila terjadi banjir harap memeriksa listrik rumah, jika dianggap membahayakan segera matikan aliran listrik di rumah.
“Kepada masyarakat kami berharap, seluruh masyarakat di Surakarta lebih sadar bencana. Dengan sadar bencana nantinya seluruh masyarakat akan lebih peduli atas lingkungan dan lebih peduli sesama apabila terjadi bencana, dan akan lebih peduli memelihara sarana prasarana yang sudah ada, baik yang dibuatkan pemerintah atau yang dibuat individu, khususnya untuk saluran air,” ujar Nico Agus Putranto.
Dia menambahkan, dengan peduli dan sadar terhadap bencana, seluruh masyarakat bisa siap siaga bencana bersama, mengingat bencana yang akan dihadapi tidak pernah diketahui seperti apa dan kapan datangnya. (faj)
(and_)