Serba serbi

De Tjolomadoe, Saksi Bisu Manisnya Industri Gula Era Belanda yang Kini Jadi Tempat Wisata

Wisata & Kuliner

11 Januari 2023 15:05 WIB

Spot wisata De Tjolomadoe yang merupakan bekas bangunan pabrik gula. (Foto: Dok. solotrust.com/lay)

SOLO, solotrust.com - Sebuah bangunan bekas pabrik gula di kawasan Jalan Adi Sucipto kini telah disulap menjadi museum yang wajib dikunjungi ketika kamu singgah di Kota Solo. Selain punya nilai sejarah, bangunan ini juga kaya unsur estetika dari segi gedungnya bernuansa vintage. Tak heran bangunan yang ada di Kecamatan Colomadu, Karanganyar ini cocok dijadikan spot foto untuk diunggah ke media sosial.

Lokasi De Tjolomadoe tak jauh dari Kabupaten Boyolali maupun Kota Solo ini lumayan menarik perhatian wisatawan yang melewati Jalan Adi Sucipto. Dengan lahan luas, meskipun dikunjungi banyak wisatawan, tempat ini tidak akan terasa sesak.



Ada aneka kuliner dijajakan di De Tjolomadoe, sehingga membuat wisatawan tak ragu untuk sekadar mampir beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Tempat wisata ini buka setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 10.00 sampai 21.00 WIB. Tiket masuknya dibanderol seharga Rp25 ribu untuk dewasa maupun anak-anak.

Menengok sejarah bangunan ini, Pabrik Gula (PG) Tjolomadoe berdiri pada 1861 di bawah pimpinan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro IV, Raja Mangkunegaran pada masa penjajahan Belanda. Sang baginda raja pada saat itu sangat tertarik dengan dunia bisnis hingga akhirnya pabrik gula itu pun dibangun di Desa Malangjiwan, Colomadu.

Merangkum berbagai sumber, selama beroperasinya pabrik gula, Mangkunegoro IV sangat fleksibel dalam menerima ide-ide dan inovasi baru demi memajukan bisnisnya. Dengan begitu, Kerajaan Mangkunegaran berhasil menggaet sejumlah ahli ekonomi ternama dari Eropa.

Pada 1928, PG Tjolomadoe merupakan produsen gula terbesar se-Asia dengan ekspor gula sangat membanggakan. Selain itu, kerja sama dengan Tiongkok juga dilakukan dalam mengembangkan produksi berbagai macam tanaman perkebunan seperti teh dan tebu.

Seiring berdirinya pabrik gula ini, tepatnya pada masa kejayaan Mangkunegoro VII, PG Tjolomadoe mencapai zaman keemasannya dengan menjadi industri gula terkuat di Nusantara. Namun, setelah berproduksi sekira 136 tahun, PG Tjolomadoe yang saat itu dikelola PTPN IX harus mengalami kebangkrutan akibat kekurangan bahan baku tebu pada 1997. Salah satu aset terbaik di Colomadu ini berubah menjadi bangunan mangkrak selama 20 tahun lamanya.


Pada 2018, pihak perusahaan memutuskan untuk mengubahnya menjadi destinasi wisata. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menugaskan empat instansi pelat merah untuk berkongsi dalam bentuk PT Sinergi Tjolomadoe guna merehabilitasi bangunan bekas pabrik gula menjadi Museum De Tjolomadoe. Bangunan itu pun kini menjadi salah satu rekomendasi destinasi wisata di area Soloraya.

De Tjolomadoe menyuguhkan beragam fasilitas yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun dari luar kota. Wisatawan akan dimanjakan adanya kebun bunga di halaman depan pabrik gula. Selain itu, dinding bangunan dicat ulang dengan warna putih gading menjadikan tempat ini terlihat lebih segar dan kekinian.

De Tjolomadoe juga menyediakan tempat bagi para seniman memamerkan kebolehannya serta menjadi kawasan food and beverages dalam bentuk kafe dan stan dengan berbagai varian kuliner. Tempat ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas umum, seperti musala, ruang pertemuan pameran, concert hall, dan toilet. 

Tercatat dalam sehari, objek wisata De Tjolomadoe mampu menarik kunjungan seribu hingga 2000 wisatawan dari berbagai daerah. Adapun untuk dapat menikmati fasilitas dan pemandangan menyegarkan mata, para wisatawan hanya perlu membayar biaya masuk area PG Colomadu sebesar Rp2000 per orang.

Di sini wisatawan sudah bisa berkeliling di sekitar halaman De Tjolomadoe untuk sekadar melihat-lihat atau mengambil gambar dengan latar bangunan pabrik gula hingga berpose bersama kerabat di tengah kebun bunga warna-warni. Seperti halnya dilakukan wisatawan yang berkunjung ke De Tjoomadoe, Tika.

"Ke sini cuma buat foto-foto aja karena di area sekitar De Tjolomadoe sangat cocok dijadikan tempat untuk hunting foto," kata mahasiswi asal Yogyakarta itu. (lay)

*) Berbagai sumber

(and_)

Berita Terkait

Festival Musik Spektakuler bakal Guncang De Tjolomadoe, Suguhkan Belasan Artis Papan Atas

Festival Musik PROJEK-D VOL.3 Siap Guncang De Tjolomadoe Akhir Pekan Ini

PROJEK-D Vol.3 Sehidup Separty Hadirkan Tulus, Bernadya, hingga Musisi Lokal Solo

Rossa hingga Ruth Sahanaya Tampil di Konser Orkestra Kejar Mimpi CIMB Niaga

Warga Serbu Takjil di Bazar Ramadan De Tjolomadoe

Sapa Purnawirawan TNI-Polri di Karanganyar, Ganjar Kritik Habis-habisan Kubu Sebelah

Ole Romeny Resmi Jadi WNI, Siap Perkuat Timnas Indonesia

Kevin Diks segera Bersumpah jadi Warga Negara Indonesia, Prosesi di Denmark

Dramatis, Inggris Taklukkan Belanda lewat Gol Injury Time Ollie Watkins

Studio Plesungan Hadirkan Seniman Belanda, Presentasi Karya Artist In Residency

Indonesia dan Belanda Sepakat Perangi Kejahatan Transnasional

Kantongi Sertifikat Apostille Kemenkumham Jateng, Mikhael Kian Mudah Belajar di Belanda

7 Spot Wisata Terbaik untuk Keluarga, Cocok buat Healing saat Libur Lebaran

Libur Nataru, Kapolri Cek Pengamanan Tempat Wisata di Solo

Kafe dan Museum Cagar Budaya Gardu Listrik Ngarsopuro, Tempat Wisata dan Nongkrong Baru di Solo

3 Rekomendasi Tempat Wisata Solo yang Wajib Dikunjungi

Rekomendasi 7 Tempat Wisata Keren yang Wajib Dikunjungi di Medan

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Populer di Semarang yang Wajib Kamu Kunjungi

Kamis, Presiden Jokowi Direncanakan Resmikan De Tjolomadoe

Presiden Bakal Hadiri Peresmian De Tjolomadoe

Revitalisasi Ex Pabrik Gula Colomadu Akan Berlangsung 5-10 Tahun

PKL di Eks Pabrik Gula Colomadu Direlokasi

Berita Lainnya