Ekonomi & Bisnis

Menelisik Usaha Rambak Kulit Sapi, Merintis dari Penjual Kulit Sapi Mentah

Ekonomi & Bisnis

08 Agustus 2023 12:03 WIB

Nining, salah satu pembuat rambak kulit sapi di Desa Grogol, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. (Foto: Dok. solotrust.com/Nadia Rahma)

SUKOHARJO, solotrust.com - Lembaran-lembaran kulit sapi mentah terlihat berjejer di salah satu halaman rumah di Desa Grogol, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Nining, salah satu pembuat rambak kulit sapi di wilayah ini selama tiga tahun terakhir mencoba menekuni pembuatan komoditas tersebut. Usaha keluarga ini berawal dari menjual kulit mentah yang diambil pembuat rambak.



"Awalnya menjual kulit mentah yang biasa diambil pembuat rambak. Terus kok lama-lama pengin proses membuat rambak sendiri, soalnya kalau menjual kulit mentah terus, kulitnya masih kan risiko," kisahnya.

Nining dalam proses produksi rambak kulit sapi dibantu anggota keluarga dan dua karyawan. Modal dikeluarkan untuk produksi ini pun bisa dibilang tak terlalu besar, sekira Rp2 juta. Sementara untuk hasil produksi, menurut Nining, setiap hari tidak menentu, bergantung jumlah pesanan.

"Kalau pesanannya banyak, gorengnya satu rinjing (bakul yang terbuat dari anyaman bambu). Kalau saat ini gorengnya sedikit-sedikit, penting habis, dan bisa melayani pembelian eceran, " terangnya.


Nining juga bilang, dulunya jika ada pesanan dari daerah lain, ia yang akan mengantar pesanan tersebut. Namun kini justru para pedagang datang langsung untuk mengambil pesanan.

Tak hanya melayani pembelian grosiran, Nining juga melayani pembelian eceran di rumah. Sementara ini, dirinya hanya melayani penjualan dalam kota saja.

Adapun untuk bahan baku pembuatan rambak kulit sapi sendiri terdiri atas, penyedap rasa, garam halus, dan minyak goreng.

Cara membuatnya, yakni dimulai dari merebus kulit sapi lalu dikerok. Sebelum dikerok terlebih dahulu diambil koyornya (urat daging sapi) dan diproses kembali.

Setelah itu kulit sapi yang sudah diproses kemudian dipotong-potong lalu dijemur. Selanjutnya, rambak tersebut masuk dalam tahap perendaman minyak panas atau biasa disebut proses pelapukan hingga akhirnya rambak siap untuk dibungkus.


Rambak kulit sapi ini kemudian dijual per seperempat kilogram dengan harga Rp25.000.

"Kalau dulu komplet ada yang Rp10.000, Rp5000, dan yang seperempat itu, tapi untuk sekarang ini jual yang seperempat harga Rp25.000," urai Nining.

Musim hujan bukan kendala untuk proses penjemuran rambak kulit ini. Hal itu mengingat saat musim hujan, Nining menggunakan oven untuk mengeringkannya.

Adapun hingga sekarang, Nining juga masih melayani jika ada pembelian kulit sapi mentah untuk pembuat rambak. 

*) Reporter: Nadia Rahma/Ade Dama

(and_)

Berita Terkait

Kemenkum Jateng Edukasi Pelaku Usaha Hiburan Soal Pemungutan dan Pengelolaan Royalti

Peken Jasindo Siap Digelar, Hadirkan Ruang Tumbuh bagi UMKM dan Pelaku Usaha Difabel

Pemerintah Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat, PT Gag Beroperasi dengan Pengawasan Ketat

Wamenaker Sidak Perusahaan yang Tahan Ijazah Pekerja

4 Izin Tambang Dicabut, Pemerintah Komitmen Jaga Raja Ampat

Pemerintah Cabut IUP 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat

Bawaslu Kota Semarang Masih Temukan 204 Potensi Ganda dalam DPSHP

Bawaslu Semarang Gencarkan Kegiatan Pencegahan, Minimalisasi Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Serap Aspirasi Disabilitas di Kota Semarang

539 Warga Semarang Diduga sudah Meninggal Masih Tercantum di DPS

Bawaslu Semarang Temukan Potensi Ratusan Pemilih Ganda masih Tercantum dalam DPS

Awasi Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara, Bawaslu Kota Semarang Sampaikan 7 Hasil Pengawasan

Perajin Gamelan Keluhkan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Sukses Tembus Pasar Dunia, Gamelan UD Supoyo Lestarikan Keindahan Budaya Jawa

Sahasra Adhi Pura Hidupkan Tradisi Meditasi Spiritual Lemuria di Tanah Jawa

Berkah TMMD, Warung Makan Pak Rudi Laris Manis, Sehari Bisa Raup Rp11 Juta

Dongkrak Pengunjung, TNI-Polri Resik-resik Pasar Plumbon

Sambut Ramadan, Ratusan Siswa SD/MI Ikuti FASE

HUT ke-79, Bupati Etik Suryani Ajak Masyarakat Wujudkan Sukoharjo Juara.

Perajin Gamelan Keluhkan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Sukses Tembus Pasar Dunia, Gamelan UD Supoyo Lestarikan Keindahan Budaya Jawa

KPU Sukoharjo Gelar Diskusi Merawat Demokrasi Indonesia, Gandeng HMI dan GMNI Univet

Teman Pelajar Hadir di Sukoharjo, Usung Bimbel Berbasis Kompetensi

Nasyiatul Aisyiyah Sukoharjo dan Pusat Studi Gender UMS Gelar Stadium General dan Pengukuhan Pimpinan Cabang

Berita Lainnya