BOYOLALI, solotrust.com - Berbagai cara dilakukan untuk memperkenalkan budaya sejak dini terhadap anak anak, terutama seni lukis wayang.
Pelukis asal Kecamatan Klego, Boyolali, Djoko Sutedjo menyebut perlu adanya pengenalan seni lukis wayang sejak dini terhadap para siswa taman kanak-kanak (TK) serta sekolah dasar (SD). Jenis wayang ini banyak digambarkan karakter dan sifat masing masing, ada pula karakter angkara murka, jahat, sifat baik serta suka mengadu domba.
“Jadi dalam pewayangan banyak digambarkan sifat buruknya, baik serta pengadu domba dalam suatu negara. Sebagai contoh sifat mengadu domba, yaitu Sungkuni dan angkara murka, yaitu Cakil,” kata dia, Jumat (05/01/2024). .
Menghadapi pemilihan umum (Pemilu), ada beberapa jenis wayang memiliki watak dan karakter jahat dan suka mengadu domba dilarung ke Waduk Bade Kecamatan Klego. Melarung ini memiliki makna, pemilu 2024 diharapkan dapat berjalan baik dan damai.
“Sebelum melarung Sengkuni dan Cakil yang digambarkan sifatnya jahat dan suka mengadu domba, kami menjelaskan terhadap siswa TK dan SD agar mereka mengerti. Ini bagian dari pembelajaran sejak dini,” tandas Djoko Sutedjo.
Sementara itu, Kepala TK Arofah Desa Bade, Klego, Evi Ediningsih, mengungkapkan kegiatan ini adalah mengenalkan budaya daerah berupa wayang terhadap anak-anak berikut karakter tokohnya.
“Kami mengenalkan karakter warang terhadap anak-anak terkait mana yang dapat ditiru dan mana yang tidak boleh ditiru,” jelas dia.
Evi Ediningsih berharap, para siswa bisa lebih mencintai budaya daerah dan mampu mengambil pelajaran dari karakter wayang.
“Setelah mereka mengetahui, anak-anak akan paham bagaimana karakter wayang baik dan mana yang buruk. Mereka juga mengetahui sejarah wayang sehingga tidak lupa dengan budaya daerah,” pungkasnya. (jaka)
(and_)