BOYOLALI, solotrust.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih tinggi. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Jumat (10/10/2025) pagi, gunung berada di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten itu masih berstatus Level III atau Siaga.
Dalam periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, cuaca di sekitar Merapi terpantau mendung dengan suhu udara antara 17,4–19,8 derajat Celsius dan kelembapan mencapai seratus persen. Angin bertiup tenang ke arah Timur.
Hasil pengamatan visual, puncak gunung kerap tertutup kabut dan tidak teramati adanya asap kawah. BPPTKG mencatat tiga kali guguran lava pijar ke arah Barat Daya, meliputi Kali Sat/Putih dan Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dalam enam jam pengamatan, terekam 28 kali gempa guguran, 20 kali gempa hybrid atau fase banyak, serta satu kali gempa tektonik jauh. Data ini menunjukkan suplai magma ke tubuh gunung masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran (APG).
BPPTKG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di kawasan potensi bahaya, terutama di sektor Selatan–Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Sementara di sektor Tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer. Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar dan abu vulkanik, terutama saat hujan turun di sekitar puncak Merapi. BPPTKG juga mengingatkan perubahan aktivitas signifikan akan menjadi dasar evaluasi terhadap status aktivitas gunung api tersebut.
Sementara itu, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno, mengimbau kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana untuk mematuhi instruksi dari BPPTKG dan sewaktu waktu ada informasi akan dilanjutkan kepada para relawan maupun pihak desa.
"Tenang, tapi tetap waspada. Bila ada informasi bahaya Merapi akan diinformasikan melalui relawan maupun pihak desa. Saat ini guguran mengarah ke Barat Daya," pungkasnya. (jaka)
(and_)