Ekonomi & Bisnis

Jelang Lebaran, Penukaran Uang Bisa Dilakukan Mulai Tanggal Ini

Ekonomi & Bisnis

19 Mei 2018 09:19 WIB

Jumpa pers terkait kesiapan KPw BI Solo untuk penukaran uang di periode Lebaran 2018

SOLO, solotrust.com- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto mengatakan, berdasar estimasi kebutuhan uang periode Ramadan 2018 sebanyak Rp 5,034 trilyun. Sementar itu untuk memperluas jangkauan layanan penukaran uang, BI juga menggandeng 7 daerah di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa kepala daerah yang memastikan mendukung kegiatan ini. Penukaran dilakukan dari tanggal 22 mei - 30 Juni 2018.

"Untuk kota Solo, kita juga akan mengadakan penukaran bersama di Benteng Vastenberg, tanggal 5-7 Juni," imbuhnya.



Mengingat kegiatan ini cukup masif dan banyak kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, BI akan membentuk tim pengawas untuk memantau kegiatan ini. Terkait mekanisme, ia mengaku hampir sama seperti tahun lalu, seperti screen KTP. Kali ini bahkan dilakukan celup tinta agar penukaran uang tidak didominasi 1 orang. Bila tahun lalu jumlah penukar dibatasi 100 orang per hari, sekarang kapasitas ditambah menjadi 150 orang per hari.

"BI tidak membatasi jumlah penukaran uang tapi untuk menghindari 1 orang menukar dalam jumlah besar, kita menetapkan 1 orang melakukan penukaran sebanyak Rp 4,4 juta," kata Bandoe.

Adapun rincian pecahan antara lain Rp 20 ribu sebanyak Rp 2 juta, Rp 10ribu sebanyak 1 juta, Rp 5 ribu sebanyak 1 juta, dan Rp 2 ribu sebanyak Rp 400 ribu. Nominal Rp 4,4 juta tersebut diputuskan berdasar pengamatan dari tahun lalu, efektivitas dan berapa maksimal orang membutuhkan penukaran.

BI juga berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Surakarta terkait penertiban jasa tukar uang tidak resmi. Tujuannya untuk mengurangi resiko uang palsu atau dimintai biaya jasa. Bandoe berharap masyarakat menukar di tempat resmi yang sudah ditetapkan.

"Kami mengimbau ke masyarakat agar hati-hati bertransaksi dengan berpegang teguh pada 3D, dilihat diraba diterawang, untuk memastikan keahlian uang rupiah. Tukarkan uang di tempat resmi. Kami juga mendorong masyarakat mencintai uang rupiah dengan 5 Jangan yaitu jangan dicoret, jangan dilipat, jangan distaples, jangan dibasahi dan jangan diremas," paparnya.

Pihaknya juga mendorong kesiapan perbankan terkait layanan ATM sehingga tidak terjadi antrian terlalu panjang. Pengecekan CCTV di ATM hingga kebersihan ATM. Perbankan diminta ikut membuka layanan penukaran di kantor bank juga ikut penukaran bersama. Untuk meningkatkan pelayanan dan ikut mengkampanyekan 3D dan 5 Jangan ke masyarakat.

Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengeluaran Uang Rupiah Layanan dan Administrasi (SP PUR LA) KPw BI Solo, Bakti Artanta mengatakan kegiatan tukar uang sudah dimulai sejak 17 Mei berupa kas keliling di stasiun Purwosari.

"Kita berharap dengan perluasan titik penukaran bisa melayani masyarakat terlebih upaya ini mendapat dukungan dari perbankan, Asbisindo, Perbarindo, BPR dan Pegadaian," ujarnya.

 

Sedangkan Kabid Penertiban dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Solo Agus Sisworiyanto menambahkan pihaknya siap mendukung kebijakan BI terkait penukaran uang rupiah menjelang Lebaran. "Kami akan menertibkan para penjual jasa penukaran uang di tepi jalan," kata Agus. (Rum)

(wd)