Ekonomi & Bisnis

Melalui CJIBF, Minat Investasi di Jateng Capai Rp 3,03 Triliun

Ekonomi & Bisnis

23 November 2017 15:42 WIB

Central Java Investment Business Forum (CJIBF).





SOLO, solotrust.com - Investasi pastinya mendorong pertumbuhan ekonomi, sebab berdampak ganda (multiplier effect). Untuk menarik investor, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah didukung Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) menjaring minat investasi ke Jawa Tengah melalui kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE). Tahun ini mengusung tema "Pengembangan Sektor Pariwisata dan Industri di Jawa Tengah" digelar di Solo Paragon Hotel dan Mall, 22-25 November 2017.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan bahwa Pemprov Jateng menilai CJIBF dan CJBE sebagai kegiatan promosi efektif untuk menawarkan peluang investasi Jawa Tengah secara langsung ke investor dalam negeri maupun asing. "Berbagai inovasi yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah dari sisi Perdagangan, Investasi dan Pariwisata dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, 7 perusahaan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai bukti keseriusan minat untuk menanamkan modal di Jawa Tengah. Adapun investor berasal dari 8 negara yakni Tiongkok, Jerman, Malaysia, Australia, Singapura, India, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Minat investasi meliputi sektor properti, migas, industri garmen, pariwisata, pendidikan serta pergudangan.

Di hari pertama, nilai LoI yang masuk sudah mencapai Rp 3,03 Triliun, tiga kali lipat dari rencana nilai investasi awal sekitar Rp 1,03 Triliun. Tercatat enam perusahaan merupakan penanaman modal dalam negeri, dan 1 perusahaan di sektor garmen merupakan PMA asal Korea Selatan dengan nilai rencana investasi Rp 100 Miliar. Selain itu, terdapat 1 LoI aset antara dua perusahaan swasta nasional dengan estimasi nilai investasi Rp 2 Triliun di sektor pariwisata yakni obyek wisata Penggaron-Jateng Park

Kepala BKPM, Thomas Lembong menyampaikan perbaikan infrastruktur seperti listrik melimpah dan murah, akses jalan tol, dan bandara internasional menjadi prasyarat agar industri dan pariwisata berkembang. "Tahun 2017 ini BKPM menargetkan realisasi investasi Jawa Tengah sebesar Rp 30,4 Triliun. Hingga kuartal ketiga, capaian realisasi investasi Jawa Tengah telah mencapai Rp 32,9 triliun atau setara dengan 108% dari target yang dicanangkan," papar Thomas.

Dari data BKPM investasi yang masuk ke Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan. Dalam periode 2012 hingga Januari-September 2017, tercatat PMDN sebesar Rp 84,5 Triliun atau 8,7% dari total nasional. Sedangkan untuk PMA tercatat USD 4,5 Miliar atau 6,3% dari total PMA Nasional.

 

(Arum-Wd)

(Redaksi Solotrust)

Berita Terkait

Berita Lainnya