DEMAK, solotrust.com - Sejak mengalami kecelakaan motor pada 2004 silam di Bogor, Silihwarni mengalami kelumpuhan. Warga Desa Buka RT 2 RW 4 Kecamatan Wedung, Demak itu hanya bisa menghabiskan waktunya di atas tempat tidur.
Saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi rumahnya yang hanya berukuran 2,5 x 5 meter pada Rabu (18/10/2017), pria berusia 37 tahun itu menuturkan, hanya kepala dan tangan yang bisa bergerak. Itu pun terbatas. Untuk berubah posisi, dia mesti dibantu orang lain. Apalagi untuk buang air kecil atau air besar.
Namun Silihwarni merasa bersyukur, dalam kondisinya yang seperti itu, dia memiliki bibi yang mau dengan ikhlas merawatnya. Bahkan, bibinya yang bernama Miharti tidak berkeluarga, demi bisa merawatnya.
Berbagai langkah pengobatan pun sudah ia jalani, mulai dari pengobatan medis maupun alternatif. Terakhir, ia menjalani kontrol pada awal Oktober lalu di RSI Sultan Agung Semarang. Dari situ dokter menyarankan agar berobat di bagian bedah syaraf RSUP Dr Kariadi Semarang. Namun dirinya khawatir jika berobat ke sana, akan menghabiskan banyak uang meski dirinya memiliki BPJS Kesehatan.
Di satu sisi dirinya merasa bersyukur memiliki tetangga yang perhatian terhadap kondisi keluarganya yang sulit. Tetangganya mengumpulkan uang hingga terkumpul Rp2 juta untuk modal berdagang kecil-kecilan.
Ganjar yang mendengar cerita Silihwarni, langsung memberikan semangat moral untuk kesembuhannya. Tak hanya itu, Ganjar mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Dr Yulianto MKes agar berkomunikasi dengan RSUP Dr Kariadi, sehingga Silihwarni bisa mendapat kemudahan akses berobat.
“Tadi saya sudah telepon Kepala Dinas Kesehatan saya untuk membantu agar dihubungkan dengan (RSUP Dr) Kariadi. Fasilitas (jaminan) yang dimiliki Silihwarni sudah oke. Tinggal butuh perawatan yang intensif, ” tuturnya, dikutip laman resmi Pemprov Jateng.
Di sisi lain, Ganjar mengapresiasi kepedulian para tetangga kepada Silihwarni. Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk terus peduli jika mengetahui tetangganya ada yang mengalami kesusahan seperti Silihwarni.
“Ketika kita lihat tetangga seperti ini, apalagi tidak mendapat jaminan pemerintah, segera laporkan ke kades, RT. Kalau semua sudah, pemerintah bisa turun. Apakah dari Dinsos, apakah dari Dinkes atau yang lain,” jelasnya.
(way)
(Redaksi Solotrust)