SOLO, solotrust.com-Baru sekitar dua hari didirikan, jembatan penyebrangan yang terbuat dari bambu yang menghubungkan Beton, Kampung Sewu, Solo, dengan Gadingan, Sukojarjo, rusak diterjang arus sungai Bengawan Solo, Minggu (29/10/2017) dini hari.
Alhasil, jembatan yang menjadi lokasi alternatif pasca diperbaikinya jembatan Mojo, Semanggi, tak bisa digunakan. Padahal jika dilihat, beberapa hari, jembatan yang lebih dikenal dengan jembatan sesek ini menjadi primadona masyarakat untuk menyebrang.
Basuki Rahmat salah seorang warga sekitar yang juga ikut membangun jembatan beberapa waktu lalu mengatakan, debit air sungai Bengawan Solo meningkat karena adanya kiriman dari Klaten, sehingga jembatan rusah diterjang arus air.
“Tidak ada korban, kejadiannya dini hari waktu itu, dan jembatan tak ada yang melintas,” katanya.
Otomatis, pada Minggu (29/10/2017) aktifitas di jembatan itu pun lumpuh. Meski begitu, ia berjanji akan segera melakukan perbaikan dengan warga sekitar. Jembatan ini dipilih, karena kalau harus melintasi jembatan alternatif yang disediakan, yakni jembatan jurug dan jembatan bacem jaraknya terlalu jauh.
(yant-Wd)
(Redaksi Solotrust)
