KLATEN, solotrust.com - Ratusan orang yang terdiri dari pemilik pangkalan dan agen se-Kabupaten Klaten pada Selasa (21/11/2017) pagi mengikuti rapat koordinasi dan sosialisasi pendistribusian elpiji 3 kg di Gedung Sunan Pandanaran, Klaten.
Subsidi elpiji menjadi salah satu jawaban sekaligus komitmen pemerintah dalam pemenuhan bahan bakar bagi masyarakat. Hal itu mengarah pada program konversi dari minyak tanah ke gas.
“Pangkalan menjadi ujung tombak dalam distribusi elpiji 3 kg. Pangkalan ini menjadi peran penting dalam mengendalikan harga, agar menjadi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan,” kata Asisten 2 Setda Klaten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Slamet Widodo di depan pemilik agen dan pangkalan.
Menurutnya, peran masing-masing pihak dalam pendistribusian elpiji 3 kg sangat berpengaruh pada ketersediaan barang. Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Klaten melalui Tim Pengawasan dan Pengendalian elpiji 3 kg akan terus melakukan pemantauan.
“Kami berpesan kepada pangkalan dan agen, dalam pendistribusian elpiji 3 kg agar selalu menaati peraturan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan bijak,” lanjut Slamet.
Sementara itu Kabag Perekonomian Setda Klaten Cahyo Dwi Setyanta mengutarakan, ada satu hal yang membuat lega terkait elpiji 3 kg tersebut. Pasalnya, APBN-P berkurang tapi kuota di Jawa Tengah (Jateng) masih di atas realisasi hingga akhir tahun 2017.
“Kami mendapat informasi subsidi dari APBN-P dikurangi, makanya kami mengundang dari pihak Pertamina untuk disosialisasikan elpiji 3 kg terhadap pemilik agen dan pangkalan,” kata Cahyo.
(joko-way)
(Redaksi Solotrust)