SOLO, solotrust.com - Industri Kecil Menengah (IKM) di kota Solo punya potensi besar untuk melakukan eskpor sebab berjumlah banyak dengan produk beragam. Untuk itu Pemerintah Kota Surakarta mendorong para eksportir mengajak atau menggandeng industri kecil menengah (IKM). Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Surakarta Triyana mengatakan, saat ini kerjasama yang berjalan untuk kebutuhan ekspor baru antara IKM dan pengusaha barulah di sektor mebel.
"Pemkot juga menggenjot ekspor non migas sebab punya dampak bagus seperti peningkatan devisa pendapatan dan penyerapan tenaga kerja," katanya.
Pemkot pun gencar melakukan sosialisasi kebijakan perdagangan luar negeri terkait pemberlakuan Surat Keterangan Asal elektronik atau e-SKA. SKA atau CCO (Certificate of Origin) penting bagi eksportir sebagai dokumen penyerta ekspor yang menyatakan barang ekspor berasal dari negara produsen dan memenuhi ketentuan asal barang atau RRO (Rules of Origin). Juga bermanfaat untuk mendapat keringanan atau pembebasan bea masuk di negara mitra tujuan ekspor.
Menurutnya, memang selama ini ada keluhan dari para pelaku usaha soal kepengurusan SKA di Dinas. Kendala yang dihadapi eksportir seperti ramainya antrian dan blangko SKS habis berakibat ekspor tertunda.
"Dengan diberlakukannya model SKA elektronik atau e-SKA, diharap keluhan-keluhan itu tidak ada lagi dan ekspor menjadi lebih lancar. Sebab formulir bisa diisi dimana saja dan kapan saja, tidak harus datang ke dinas. Sehingga lebih efektif, efisien, dan transparan untuk biaya yang dikenakan," ujar Subagyo.
(Arum-Wd)
(Redaksi Solotrust)