Hard News

Di Balik Gerebeg Sekaten, Honor Lima Bulan Prajurit Keraton Surakarta Belum Cair

Jateng & DIY

2 Desember 2017 14:14 WIB

Prajurit Keraton Kasunanan berjalan mengiringi Gunungan saat berlangsungnya Gerebeg Mulud, Jumat(1/12/2017). (solotrust-saf)

SOLO, solotrust.com - Kemeriahan Sekaten yang dipuncaki dengan acara kirab gunungan yang biasa disebut dengan Gerebeg Gunungan Maulud, tak sebanding dengan nasib para prajurit Keraton Kasunanan Surakarta yang mengawal berjalannya kirab dari dalam keraton menuju Masjid Agung, Jumat (1/12/2017).

Langkah-langkah tegap para prajurit keraton yang terbagi dalam beberapa bergodo itu ternyata menyimpan keprihatinan yang tak jelas arahnya. Para prajurit keraton ini ternyata belum mendapat honor dalam lima bulan terakhir, tepatnya saat berlangsungnya perubahan pengelolaan keraton dari Dewan Adat menjadi Panca Narendra.



Catur Purwadi salah seorang prajurit keraton mengungkapkan keprihatinannya saat berjalan mengawal dua gunungan melintas Alun-alun Lor menuju Masjid Agung. Menurut Catur, dirinya beserta rekan-rekan yang lain pasrah dengan keadaan ini karena memang tidak bisa berbuat apa apa. Dirinya berharap honor bisa dicairkan seiring dengan selesainya perayaan Sekaten kali ini.

“Saya terima saja keadaan ini, lha terus mau apa? Kita toh nggak bisa berbuat banyak. Rekan-rekan saya itu datang dari jauh jauh lho, ada yang dari Kartosuro, dari Baki dan sebagainya. Sudah lima bulan ini kita nggak dapat honor seperti biasanya. Ya sejak adanya Panca Narendra itu kita belum dibayar,” tutur Catur Purwadi kepada solotrust.com, sambil berjalan mengawal gunungan yang melintas di Alun-alun Lor.

Terlanjur Cinta

Para prajurit keraton ini membaktikan diri kepada Keraton Surakarta semata-mata tidak mengejar honor, namun panggilan hati untuk ikut nguri-uri budaya yang ada di keraton menjadi salah satu alasan kuat untuk setia menjadi abdi dalem keraton.

“Kalo nominal honornya tidak seberapa, tapi hati kami ini sudah terlanjur cinta kepada budaya keraton,” tambah Catur, yang sehari-hari menjadi Linmas di Kalurahan Pasar Kliwon Surakarta.

Pada puncak perayaan Sekatenan, dengan digelarnya Gerebeg Maulud, ratusan prajurit keraton tampil dalam iring-iringan kirab. Mereka mengawal dua gunungan yang dibawa ke serambi Masjid Agung untuk doa bersama dan menjadi rebutan warga.

Sementara warga yang berada di kawasan Masjid Agung seperti tradisi yang sudah ada, menikmati beberapa dagangan seperti kinang, telur asin, serta pecut mainan yang biasa dijajakan di setiap Sekatenan.

 

(saf-way)

(Redaksi Solotrust)