Hard News

Merapi Erupsi, Desa di Boyolali Ini Diguyur Hujan Abu Bercampur Pasir

Jateng & DIY

3 Maret 2020 13:51 WIB

Gunung Merapi erupsi, Selasa (03/03/2020) pukul 05.22 WIB

BOYOLALI, solotrust.com - Selang 19 hari pascaerupsi pada 13 Februari 2020 lalu, Gunung Merapi hari ini, Selasa (03/03/2020) pukul 05.22 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom 6 km. Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan persnya mengungkapkan awan panas teramati sejauh <2 km di sektor Selatan-Tenggara. Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) diterbitkan dengan kode warna merah.



"Angin saat kejadian letusan mengarah ke Utara-Timur. Hujan abu dilaporkan terjadi dalam radius 10 km dari puncak, terutama pada sektor Utara seperti di wilayah Kecamatan Musuk dan Cepogo Boyolali," tulis BPPTKG dalam siaran persnya.

Hujan abu bercampur pasir dilaporkan terjadi di wilayah Desa Mriyan, Boyolali berjarak sekira 3 km dari puncak Gunung Merapi. Seperti pada letusan-letusan sebelumnya, letusan hari ini tidak didahului prekursor yang jelas. Seismisitas pada 2 Maret 2020 terdiri atas gempa VTA 1 kali, MP 8 kali, LF 2 kali, dan DG 1 kali.

Demikian pula deformasi tidak menunjukkan perubahan signifikan. Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan cukup kuat karena material letusan didominasi gas vulkanik.

Rangkaian letusan sejak November 2019 hingga saat ini serta aktivitas kegempaan VTA menjadi indikasi saat ini Gunung Merapi berada pada fase intrusi magma menuju permukaan yang merupakan fase ketujuh dari kronologi aktivitas erupsi Gunung Merapi 2018-2020.

BPPTKG juga menyampaikan, kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi sebagai indikasi suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas, bersumber dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan <3 km berdasarkan volume kubah sebesar 396 ribu m3 (data drone 19 November 2019).

(redaksi)

Berita Terkait

Bergeliat Lagi, Aktivitas Gunung Merapi Masih Cukup Tinggi Berupa Erupsi Efusif

Merapi Erupsi 36 Kali, Guguran Awan Panas Capai Tiga Kilometer

Merapi Erupsi Besar, Ganjar: Sebagian Besar Masyarakat Sudah Mengungsi

Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Setinggi 3.000 Meter

Siang Ini Merapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu 3.000 Meter

BREAKING NEWS: Merapi Kembali Erupsi Pagi Ini

Antisipasi Erupsi Merapi, Polda Jateng Siaga Posko Tanggap Bencana

Siang Ini Merapi Semburkan Awan Panas 2 Kali

BPPTKG: Letusan Merapi Kemungkinan Masih Terus Terjadi

Erupsi, Pemda Diminta Sosialisasikan Kondisi Gunungapi Merapi

Kenali, Ini Bahaya yang Ditimbulkan Jika Merapi Meletus

Ini yang Dibutuhkan Para Pengungsi Merapi Agar Tidak Sakit

Malam 1 Suro, Warga Selo Boyolali Gelar Sedekah Gunung Merapi

Warga Lereng Merapi di Tamansari Boyolali Gelar Tradisi Sadranan

TNI AD Boyolali Tanam Pohon di Lereng Gunung Merapi Merbabu

Pendaki asal Spanyol Ditemukan Selamat saat Melakukan Pendakian Gunung Merapi

Pendaki asal Spanyol Dievakuasi dari Gunung Merapi

1 Suro, Warga Selo Arak Kepala Kerbau Menuju Gunung Merapi

Merapi Siang Ini Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Capai 5000 Meter

Hujan Abu, Penutupan Bandara Adi Soemarmo Diperpanjang Hingga Pukul 13.30

Hujan Abu Vulkanik Merapi, 3 Penerbangan Lion Air Group Tertunda

Hujan Abu Merapi, Bandara Adi Soemarmo Ditutup

Merapi Erupsi, Perbatasan Sukoharjo-Boyolali Sudah Terkena Hujan Abu

Beginilah Detik-Detik Gunung Merapi Erupsi di Tahun 2020

Berita Gunung Merapi Meletus Hari Ini: Jarak Aman Setelah Erupsi 3 KM dari Puncak

Gunung Merapi Meletus Hari Ini, Tinggi Kolom Erupsi Capai 2000 Meter

Tiga Selter Dipastikan Siap Tampung Pengungsi Jika Merapi Meletus

Erupsi Merapi, Masyarakat Diminta Jauhi Radius 3 Km dari Puncak

Erupsi Freatik Tiga Kali, Status Merapi Masih Normal

Asap Solfatara Tak Terlihat, Status Gunung Merapi Dinyatakan Normal

Berita Lainnya