JAKARTA, solotrust.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan bahwa Gugus Tugas telah mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan mulai 17 Maret 2020 lalu ketika terselenggaranya rapat tingkat menteri dipimpin Menko PMK dan Menko Polhukam dengan sejumlah menteri lainnya untuk melakukan rapid test.
Doni Monardo mengatakan, rapid test terutama ditujukan bagi orang yang secara fisik telah mengalami kontak dengan pasien positif virus corona (Covid-19).
”Tentunya targetnya adalah masyarakat luas, terutama mereka yang secara fisik telah mengalami kontak dengan pasien positif dan tentu ini menjadi prioritas utama. Kalau seluruh masyarakat harus mengikuti atau mendapatkan rapid test ini, mungkin juga akan sulit karena akan sangat banyak penduduk kita, jumlahnya 270 juta jiwa,” ujar dia, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id, Jumat (20/03/2020).
Doni yang juga ditunjuk sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut, sementara ini ada 130 rumah sakit rujukan, untuk wilayah DKI dan sekitarnya masih relatif agak kurang dan ada lima rumah sakit swasta yang nanti akan menampung pasien Covid-19 dengan kapasitas tempat tidur mencapai seribu unit.
”Demikian juga adanya tawaran dari sejumlah pengusaha. Ya karena sekarang ini banyak hotel yang relatif kosong sehingga mereka juga karena kepeduliannya kepada negara, partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dan mereka sudah menawarkan. Untuk itu, nanti tim dari kesehatan kemudian juga sejumlah pihak lainnya akan menilai kesiapan dari tempat-tempat tersebut,” paparnya.
Khusus untuk Wisma Atlet, lanjut Doni Monardo, tim gabungan telah melakukan survei ke Wisma Atlet di Kemayoran/ Saat ini sudah ada dua tower yang mungkin dalam waktu dekat sudah bisa berfungsi untuk menampung sekira 2000 tempat tidur.
”Kemudian juga penyelenggara dari penanganan pasien yang ada di Wisma Atlet ini akan kami serahkan kepada satuan TNI gabungan. Ya tentunya TNI yang memiliki kualifikasi di bidang medis ya, baik dari angkatan darat; ada Puskes TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan juga Angkatan Udara di bawah kendali nanti dari Puskes TNI,” imbuhnya.
Sementara lab yang jadi rujukan, menurut Doni Monardo sudah ada 12 lab, namun demikian apabila nanti kapasitasnya terbatas, Gugus Tugas akan memohon kembali kepada Menteri Kesehatan untuk ditambah, paling tidak ada sekira 40 lab.
(redaksi)