Serba serbi

Rapid Test Kit Corona Pesanan Pemerintah Indonesia Tiba, Begini Cara Kerjanya

Kesehatan

21 Maret 2020 10:44 WIB

Ilustrasi.


JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengimpor alat uji cepat virus Corona atau rapid test kid Covid-19. PT RNI (Persero) telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan untuk mengimpor 500 ribu unit alat yang akan digunakan untuk menggelar rapid test corona massal.



Pemerintah pun akan segara melakukan pemeriksaan massal terhadap 700.000 orang yang berisiko terjangkit virus corona. Pemeriksaan akan dilakukan dengan mengambil darah pasien sebagai sampel.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan, rapid test Corona massal adalah upaya pengecekan awal kepada masyarakat yang rentan. Jumlahnya, ujar Yuri, sekitar 600.000 sampai 700.000 orang.

Pemerintah menyediakan 1 juta kit untuk memeriksa pasien secara massal. Langkah ini dilakukan melalui analisa risiko, sehingga hanya masyarakat berisiko tinggi yang akan diperiksa. Masyarakat juga akan dilihat aktivitas selama 14 hari terakhir untuk diketahui tingkatan risikonya.

“Apabila dia berada di rumah maka seluruh rumah akan diperiksa. Apabila dia pernah melakukan aktivitas di kantor maka orang di kantor, di ruang kerja itu akan kita periksa. Ini adalah langkah penjajakan awal di dalam kaitan dengan pemeriksaan massal,” kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Terkait tata cara tes corona, Yuri mengatakan, pemeriksaan massal hanya akan melihat hasil melalui darah. Darah diambil sedikit untuk dilakukan pemeriksaan dengan alat. Dalam waktu sekitar dua menit, hasil tersebut langsung keluar. Apabila dinyatakan positif, pasien akan ditindaklanjuti dengan menggunakan metode Polumerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan hasil positif yang sesungguhnya.

“Tentunya sensitivitasnya berbeda. Akan tetapi ini adalah screening massal, penapisan awal secara massal. Tujuannya adalah untuk menemukan kasus-kasus yang berpotensi menjadi positif,” ia menerangkan.

Sedikitnya 369 orang telah dinyatakan positif Corona pada Jumat kemarin. Dari jumlah tersebut 17 orang dinyatakan sembuh dan 32 orang meninggal dunia. Angka positif Corona meningkat dari satu hari sebelumnya yang berjumlah 309 orang.

Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, alat uji cepat virus Corona atau rapid test Covid-19 saat ini sudah masuk ke dalam negeri. Namun ia mengaku belum mengetahui berapa jumlahnya.

"Iya sudah masuk hari ini, tapi kita belum tahu detailnya (berapa)." kata Arya ketika telekonferensi bersama awak media, Kamis (19/3).

Terkait penyaluran alat uji virus Corona itu, kata Arya, akan dilakukan oleh RNI dan didistribusikan langsung kepada rumah sakit yang menjadi rujukan pasien virus corona.

"Tapi mekanismenya b-to-b antar rumah sakit," ujarnya.

Sebelumnya Arya mengatakan, alat tersebut telah terbukti bisa dengan cepat memberikan informasi deteksi awal apakah seseorang suspect virus Corona.

"Itu tes corona kan rapid test, yang hasilnya bisa keluar hanya 15 menit sampai 3 jam," ujarnya. #teras.id

(wd)

Berita Terkait

RSUD dr Moewardi Produksi APD Mandiri, Segini Harganya

Ujian Nasional 2020 Ditiadakan untuk Melindungi Siswa dari Corona

Gandeng Kodim, Polres Sukoharjo Gencar Aksi Bersama Lawan Corona

Perangi Corona, Sukoharjo Anggarkan Rp 5 Miliar

Petugas Gabungan Bubarkan Kerumunan Warga di Klaten

Polres Karanganyar Patroli Malam, Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun

Harga Rapid Test Antigen Turun Jadi Rp99 Ribu

Mulai 1 April, Begini Masa Berlaku Hasil Tes Genose, Rapid dan Swab di Stasiun

Libur Akhir Tahun, Rapid Test Antigen Jadi Syarat Wajib Berkunjung ke Puncak Bogor

Ini 11 Objek Wisata dan Rest Area Jateng yang Jadi Titik Operasi Yustisi dan Rapid Test

Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Rapid Test Antigen-Swab Rp250 Ribu

Favehotel Solo Adakan Rapid Test untuk Karyawan

3 Warga Semarang Positif Covid-19

Tingkat Kestabilan Penjualan Pascapandemi Covid-19

Hotel Grand Mercure Solo Baru Gelar Vaksinasi Covid-19

Innalillahi, Aktor Senior Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Prokes Covid-19 Dilonggarkan, Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik 30%

Lewat Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Covid-19

Positif Covid-19, Iko Uwais: Virus Corona Itu Nyata!

Positif Corona, BCL Minta Masyarakat Bangun Sistem Imun

25 Warga Sumber Terpapar Corona, Gibran: Waspadai Perkembangan Covid-19 Pascalebaran

Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Terpapar Corona, Begini Kondisinya

Kemenkes: Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Mutasi Virus Corona

Mutasi Virus Corona B117 Lebih Cepat Menular, Masyarakat Diimbau Perketat Disiplin Prokes

Berita Lainnya