Ekonomi & Bisnis

Terapkan Protokol Kesehatan, Distribusi Konventer Kit Dibatasi 60 Orang per Hari per Titik Serah

Ekonomi & Bisnis

3 Oktober 2020 16:31 WIB

Paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). (Foto: esdm.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Distribusi paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) (konverter kit) untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020 akan segera direalisasikan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah menggelar Rapat Rencana Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020 di Yogyakarta, Kamis (01/10/2020). Kendati di tengah pandemi, proses distribusi diatur sebaik mungkin dengan mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebarluasan Covid-19.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM yang juga Pelaksana Tugas Dirjen Migas, Ego Syahrial, mengungkapkan konverter kit yang akan dibagikan kepada nelayan dibatasi sekira 60 orang per hari per lokasi titik serah. Tahapan pendistribusian dibagi menjadi dua sesi sehingga nelayan yang hadir terpecah menjadi 30 orang tiap sesi.



"Harus dipastikan pelaksanaan pendistribusian paket perdana konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, dan pengecekan suhu tubuh nelayan," kata Ego Syahrial secara virtual, dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, esdm.go.id.

Di lain pihak, Irine Yulianingsih selaku Pejabat Pembuat Komitmen menjelaskan, apabila nelayan calon penerima paket tidak dapat hadir bisa diwakilkan kepada salah satu anggota keluarga yang namanya tercantum di dalam Kartu Keluarga (KK).

Perwakilan keluarga yang hadir harus membawa kelengkapan dokumen, seperti surat kuasa dan KTP, kartu KUSUKA pemberi kuasa, kapal nelayan pemberi kuasa, dan mesin lama nelayan bersangkutan. Selain itu, di titik lokasi distribusi akan diatur agar setiap orang menjaga jarak minimum satu meter dan selalu memakai masker.

Program konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran merupakan salah satu upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi, yakni menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, lebih ramah lingkungan, dan sudah dikenal masyarakat.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen, yakni mesin penggerak, konverter kit, dua buah tabung LPG 3 kg, as panjang, baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).

Pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar kapal nelayan berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin motor berdaya rendah yang lebih hemat biaya, sehingga lebih ekonomis bagi nelayan. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar 30 hingga 50 persen dan perawatan mesinnya lebih mudah. Selain itu, penggunaan LPG juga mengurangi konsumsi BBM bersubsidi dan mengurangi emisi gas karbon monoksida.

"Pendistribusian paket perdana dalam masa Covid-19 ini memang tidak mudah karena banyak hal yang perlu disesuaikan. Meski demikian, semangat memberikan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya nelayan, tetap menyala," tutup Ego Syahrial. 

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya