Hard News

Ganjar Beri Saran ke Pemerintah Pusat Sebelum Perpanjangan PPKM Darurat

Sosial dan Politik

19 Juli 2021 16:31 WIB

ilustrasi warung makan dan restoran tutup selama PPKM Darurat berlaku. (Foto: pixabay)

SEMARANG, solotrust.com – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah berlangsung selama dua pekan. Melihat pelaksanaan di lapangan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk mendengarkan suara rakyat terkait perpanjangan PPKM Darurat.

Ia mengungkapkan kondisi saat ini cukup menyulitkan masyarakat.



"Masyarakat terlalu berat. Kalau PPKM Darurat diperpanjang dengan pola yang sama seperti ini, masyarakat berat. Maka saya minta kita harus mendengarkan suara masyarakat," katanya usai memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (19/7).

Ganjar mengusulkan, kalau PPKM Darurat akan diperpanjang, maka pemerintah harus mencari pendekatan lain yang lebih halus meski banyak sektor diperketat.

Ia mencontohkan warung makan dan restoran yang tetap buka dan diperbolehkan makan ditempat atau dine in sesuai protokol kesehatan..

"Boleh saja warung melayani makan di tempat, asal taat prokes. Kalau melanggar dikasih peringatan, ngeyel ya ditutup. Tapi makannya bisa diatur, itu menurut saya lebih soft," terangnya.

Dirinya mengatakan melihat sendiri bagaimana beratnya PPKM Darurat di kalangan pedagang kecil. Saat berkeliling sepedaan, ia melihat pedagang pecel di trotoar yang kebingungan karena tidak boleh melayani makan di tempat.

"Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling," jelasnya.

Jadi menurutnya, jika PPKM Darurat diperpanjang, maka mungkin pemerintah memperbolehkan warung melayani makan di tempat dengan prokes yang ketat.

"Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, yasudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus," ucapnya.

Sednag untuk pusat perbelanjaan atau mall, Ganjar mengusulkan agar tetap boleh buka dengan protokol kesehatan sangat ketat. Jika ada pengunjung yang tidak pakai masker dan tidak ada pembatasan jumlah pengunjung, maka langsung ditutup.

"Jadi itu sebenarnya cara-cara yang bisa dilakukan kalau mau diperpanjang. Karena jeritan masyarakat mengatakan itu berat," katanya.

Opsi lain, menurutnya pemerintah bisa tetap mengambil keputusan perpanjangan PPKM Darurat seperti yang sudah diterapkan sekarang ini. Namun harus ada upaya pendataan dan penyiapan kekuatan untuk membantu masyarakat tetap di rumah.

"Apa itu, ya bantuan. Ndak ada yang lain. Pilihannya hanya itu. Di luar itu saya kira akan ada respon yang mungkin sangat noise di publik," tegasnya.

Disinggung terkait kesiapan Pemprov, Ganjar mengatakan sudah menyiapkan skenario refocusing. Namun pihaknya masih melihat kondisi di lapangan, karena bantuan dari pusat dan kabupaten sudah ada yang diberikan.

"Makanya saya ajak bicara kades/lurah serta Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan refocusing. Kami sudah siapkan skenario itu. Ya memang berat sih, tapi mau tidak mau pemerintah harus siap," pungkasnya.

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya