Serba serbi

Jubir Covid-19: Secara Nasional Penurunan Kasus 18%, namun Ada Varian di Tiap Provinsi

Kesehatan

14 Agustus 2021 15:51 WIB

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi (Foto: covid19.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Kesehatan memahami adanya keterlambatan pelaporan, baik untuk kasus-kasus terkonfirmasi, kasus-kasus sembuh, maupun kasus-kasus meninggal, khususnya akibat peningkatan kasus dua bulan terakhir. Saat ini, masih lebih dari 50 ribu kasus belum diperbarui status akhirnya.

“Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating (pembaruan-red) kasus ini dalam waktu sesingkat-singkatnya agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.



Dia menegaskan, angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya. Saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk dapat menentukan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lebih tepat. Siti Nadia Tarmizi memastikan, pihaknya tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data dan untuk melakukan perbaikan terus-menerus terhadap kualitas data nasional.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan, secara nasional terjadi penurunan kasus konfirmasi sebanyak 18 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Namun terdapat varian di setiap provinsi.

Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Penurunan kasus signifikan, terutama terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sangat memengaruhi tren penambahan kasus secara nasional.

Terkait testing rate dan positivity rate, menurut Siti Nadia Tarmizi merupakan indikator tak dapat dipisahkan. Positivity rate hanya dapat diinterpretasikan jika target tes yang menunjukkan surveilans adekuat mencapai target minimal satu orang per seribu penduduk per pekan.

Secara nasional testing rate saat ini adalah 3.53 per seribu penduduk per pekan dengan positivity rate mingguan sebesar 23.6 persen, meski tren positivity rate terus-menurun di awal Juli 30.1 persen dan saat ini menurun hingga 22.5 persen.

Siti Nadia Tarmizi memaparkan, adapun provinsi yang belum mencapai target testing, yakni Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku. Untuk itu, pihaknya terus menggalakkan pelacakan kontak erat.

Hal itu penting sebab merupakan kunci untuk menemukan kasus lebih awal agar segera diisolasi/karantina, sehingga tidak menyebar dengan terus melibatkan semua pihak, terutama TNI dan Polri, jumlah kontak erat yang dilacak semakin meningkat.

Pemerintah juga terus mengupayakan tracing ditingkatkan dengan memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan

“Diharapkan semua daerah dapat meningkatkan dan mempertahankan testing, terutama untuk kasus-kasus suspek dan kontak erat yang ditemukan,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Siti Nadia Tarmizi, per 12 Agustus tidak ada provinsi yang mencatatkan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi lebih dari 80 persen. Tentunya hal ini menggembirakan sehingga dapat menekan beban sistem kesehatan di rumah sakit.

“Namun untuk BOR ICU, terdapat empat provinsi dengan BOR ICU lebih dari 80 persen, yaitu Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Riau,” katanya.

Lebih lanjut, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM level 3 dan level 4 di wilayah Jawa serta Bali telah dilaksanakan sejak 3 juli 2021 hingga saat ini.

Secara nasional, berdasarkan perhitungan menggunakan enam indikator Kementerian Kesehatan, jumlah provinsi di level 4 menurun dari pekan lalu, seperti di Pulau Jawa, Jawa Barat, dan Banten sekarang sudah level 3.

Menurutnya, angka pekan kejadian kasus atau insidensi di Pulau Jawa dan Bali tampak menurun dalam dua sampai tiga terakhir yang berdampak besar pada penurunan insidensi kasus secara nasional.

Namun, perlu diperhatikan insidensi kasus meningkat di wilayah-wilayah luar Pulau Jawa-Bali, sehingga harus terus memperkuat upaya testing, lacak dan isolasi, serta meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, sekaligus mengantisipasi lonjakan kasus yang dapat menekan sistem kesehatan, terutama rumah sakit di wilayah luar Jawa.

Dia menjelaskan, beberapa provinsi menunjukkan penurunan kasus harian di mana terjadi penurunan signifikan jumlah kasus yang masuk rumah sakit. Sekira 90 persen kasus ada di masyarakat dan menjalani isolasi mandiri maupun isolasi terpusat sehingga diharapkan tidak ada kasus terlambat rujuk karena ketidaktahuan terkait tanda-tanda bahaya.

Apalagi dengan catatan BOR semakin menurun diharapkan pasien-pasien dengan gejala berat bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Kita berharap segala upaya yang sudah kita lakukan melalui kegiatan testing, lacak dan isolasi, vaksinasi dan peningkatan kepatuhan terhadap protokol terus kita pertahankan dan tingkatkan,” ujarnya. (elv)

(and_)

Berita Terkait

3 Warga Semarang Positif Covid-19

Tingkat Kestabilan Penjualan Pascapandemi Covid-19

Hotel Grand Mercure Solo Baru Gelar Vaksinasi Covid-19

Innalillahi, Aktor Senior Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Prokes Covid-19 Dilonggarkan, Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik 30%

Lewat Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Covid-19

Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Ada Peningkatan Penanganan Sepekan Terakhir

Vaksinasi Booster Ampuh Beri Perlindungan hingga 91% dari Covid-19

Kasus Omicron Terus Bertambah, Kemenkes Gencarkan Telemedicine

Sambut Presidensi G20, Pemerintah Targetkan Vaksinasi Rampung Maret 2022

Cakupan Vaksinasi Lengkap Covid-19 di Indonesia Lampaui Target WHO

Jumlah Penyuntikan Vaksin Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Dosis

Balaskan Dendam Kematian Bos Hamas, Hizbullah-Iran bakal Gempur Habis Israel

Sedot Lemak Berujung Kematian, Apa Penyebabnya?

Siap-siap! Film Horor Di Ambang Kematian segera Tayang di Bioskop Bulan Ini

Rekomendasi 5 Film Indonesia Terbaru Tayang di Bioskop Juli 2023

NPC Indonesia Yakin Penyebab Kematian Atlet David Jacobs Bukan karena Bunuh Diri, Minta Polisi Usut Tuntas

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Boyolali Tinggi, Masuk 10 Besar se-Jateng

Solo PPKM Level 3, Ini Penjelasan Teguh Prakosa

Kasus Covid-19 Naik, Solo Naik Jadi PPKM Level 3

Nataru, Pemerintah Perketat Aktivitas Masyarakat

Boyolali Terapkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru

Ratusan Pelajar Solo Terjaring Razia, Langgar Aturan PPKM Level 2

Melly Goeslaw: Perlu Kejujuran Pengelola Tempat Karaoke Tegakkan Prokes

Berita Lainnya